+ResistNews Blog - TINDAKAN Rusia di Suriah memicu perang di negara itu, konflik ini hanya dapat berakhir dengan keluarnya Presiden Bashar Assad tanpa syarat, Menteri Luar Negeri Adel Al-Jubeir mengatakan menjelang pertemuan dengan AS, Rusia,Turki dan negara lainnya. dilaporkan Arabnews
“Kami percaya bahwa gangguan Rusia di Suriah sangat berbahaya karena dapat memperburuk konflik,” kata Al-Jubeir kepada wartawan di Wina. Dia menambahkan bahwa Arab Saudi telah membuat hal ini menjadi lebih jelas kepada Rusia.
Angkatan udara Rusia telah menjatuhkan lebih dari 780 serangan mendadak terhadap hampir 800 sasaran di Suriah sejak 30 September.
“Kami percaya bahwa Rusia memasuki konflik sektarian di Timur Tengah. Kami khawatir bahwa ini akan memicu emosi di dunia Muslim yang akan menyebabkan peningkatan pejuang untuk pergi ke Suriah, ” tambah Al-Jubeir.
Data analisis Reuters dari Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa hampir 80 persen Rusia menargetkan Suriah atas daerah yang tidak dikuasai oleh ISIS, data ini bertentangan dengan pernyataan Moskow bahwa tujuan mereka adalah untuk mengalahkan kelompok ISIS.
Ditanya apakah Assad bisa memainkan peran dalam pemerintah sementara Suriah, Al-Jubeir menjawab, “Perannya harus dihentikan di Suriah. Skenario kasus terbaik adalah kita harus membangun kembali Suriah dari awal, tanpa campur tangan Assad”.
Al-Jubeir mengatakan bahwa Assad bekerja pada kekuasaan sebagai magnet bagi militan asing untuk merekrut lebih banyak pejuang.[islampos/ +ResistNews Blog ]
“Kami percaya bahwa gangguan Rusia di Suriah sangat berbahaya karena dapat memperburuk konflik,” kata Al-Jubeir kepada wartawan di Wina. Dia menambahkan bahwa Arab Saudi telah membuat hal ini menjadi lebih jelas kepada Rusia.
Angkatan udara Rusia telah menjatuhkan lebih dari 780 serangan mendadak terhadap hampir 800 sasaran di Suriah sejak 30 September.
“Kami percaya bahwa Rusia memasuki konflik sektarian di Timur Tengah. Kami khawatir bahwa ini akan memicu emosi di dunia Muslim yang akan menyebabkan peningkatan pejuang untuk pergi ke Suriah, ” tambah Al-Jubeir.
Data analisis Reuters dari Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa hampir 80 persen Rusia menargetkan Suriah atas daerah yang tidak dikuasai oleh ISIS, data ini bertentangan dengan pernyataan Moskow bahwa tujuan mereka adalah untuk mengalahkan kelompok ISIS.
Ditanya apakah Assad bisa memainkan peran dalam pemerintah sementara Suriah, Al-Jubeir menjawab, “Perannya harus dihentikan di Suriah. Skenario kasus terbaik adalah kita harus membangun kembali Suriah dari awal, tanpa campur tangan Assad”.
Al-Jubeir mengatakan bahwa Assad bekerja pada kekuasaan sebagai magnet bagi militan asing untuk merekrut lebih banyak pejuang.[islampos/ +ResistNews Blog ]