+ResistNews Blog - Sekjen PBB Ban Ki-moon Minggu (17/5) mendesak Thailand memperlakukan Muslim Rohingya secara bermartabat dan menghormati hak-hak asasi manusia. Ia juga mendukung prakarsa Thailand menggelar forum internasional terkait Muslim Rohingya pada akhir Mei ini, tulis The Nation, Senin (18/5).
Sekjen Ban juga menelepon PM Thailand Prayut Chan-o-Cha dan menyuarakan keprihatinannya atas nasib orang Rohingya, ujar juru bicara tentara Thailand Wirachon Sukhontap-atiphak.
Sejak Oktober 2014, PBB memperkirakan 25.000 Rohingya meninggalkan Myanmar demi mencari penghidupan yang lebih baik di negara-negara Asia Tenggara. Jumat (15/5) sejumlah negara ASEAN membuka pelabuhannya untuk menampung pengungsi Myanmar ini. Bangkok mengizinkan mereka untuk mendarat di pantai Thailand, sementara pejabat Thailand mengatakan sebagian Rohingya menyatakan ingin pergi ke negara lain.
Thailand bakal menjadi tuan rumah pertemuan khusus Migrasi di Samudera Hindia pada 29 Mei di Bangkok dengan peserta 15 negara yang terkena dampak; Australia, Indonesia, Malaysia, Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam, dan Bangladesh.
Menurut Prayut Sekjen Ban Ki-moon mengatakan perwakilan dari negara-negara dan organisasi internasional akan bertukar pandangan dan mencari solusi untuk memecahkan masalah secara konstruktif. Forum ini, seperti yang dikatakan Prayut, akan menunjukkan persatuan Asean dalam mengambil tanggung jawab atas nasib orang Rohingya. Namun, Myanmar, yang juga anggota Asean, mengatakan p tidak mungkin untuk menghadiri forum tersebut.
Deputi juru bicara Kantor PM Thailand Mayor Jenderal Sansern Kaewkamnerd mengatakan Thailand bersedia bekerja sama dengan negara lain untuk memecahkan masalah migrasi Rohingya. Namun, memberikan perlindungan dan pekerjaan bagi para migran bukanlah solusi yang tepat dan melanggar hukum Thailand dan keamanan internal.
Solusi yang tepat untuk masalah ini adalah agar organisasi internasional membantu mengatur pengungsi dari negara asal mereka, kata deputi Jubir kantor PM Thailand Mayjen Sansern Kaekamnerd. (tn/in/lasdipo/ +ResistNews Blog )