-->

Membaca Strategi Para “Sesepuh” Al-Qaeda Dalam Jihad Suriah



Pada akhir Maret, koalisi kelompok jihad, Jayshul Fath, menyerbu pasukan Bashar al Assad di ibukota provinsi Idlib. Kemenangan mereka adalah salah satu prestasi para pejuang paling signifikan sampai saat ini. Sebagai buntut dari pertempuran tersebut telah gugur syahid (insyaAllah) tokoh yang dianggap penting dari berbagai tanzhim jihad Suriah.

Dia adalah Abu Hafs al Masri, seorang pemimpin Al-Qaeda senior dalam gerakan Ahrar al Sham.

Sebuah video diposting online oleh jihadis awal bulan ini mencatat pembicaraan singkat Abu Hafs al Masri rahimahullah. Video ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh GIIMedia.

Abu Hafs menjelaskan dalam wawancara bahwa ia menjabat al Qaeda selama 17 tahun dan telah hidup dengan para pemimpin paling senior organisasi.

“Kami telah hidup dengan pemimpin al Qaeda, Syaikh Osama rahimahullah dan saudara-saudaranya,” kata Abu Hafs. “Allah juga menjadi saksi bahwa saya 17 tahun di al Qaeda.”



Syaikh Abu Hafs Al-Misri rahimahullah

Abu Hafs melanjutkan dengan memuji Ahrar al Sham. Beliau mengatakan bahwa Ahrar Syam sangat seimbang dalam metode perjuangan. Dia menjelaskan, “Saya bersaksi pada Allah bahwa kita belum menemukan faksi atau kelompok seperti mereka dalam berkaitannya dengan Taqwa dan kelalaiannya kepada Allah, seimbang antara ekstremisme dan kelalaian.”

“Sebelum saya datang ke negeri Syam aku melihat mimpi bahwa aku tidak akan pergi ke mana pun kecuali gerakan yang diberkahi ini,” tambah Abu Hafs.

“Jadi saya katakan kepada saudara-saudara; Anda berada di Manhaj yang benar. Jadi bertahanlah dan tetap teguhlah di tengah kesenjangan situasi yang besar,” lanjutnya.

Dari Ahrar Syam, Jabhah Nushrah Hingga Jund Al-Aqsha; Mewarnai Dalam Senyap

Para tokoh Al Qaeda mendorong sesama jihadis untuk terus membangun dukungan rakyat dalam mewujudkan tujuan. “Nabi Muhammad telah menyarankan kita untuk memberikan kabar baik (kepada orang-orang), dan tidak mengusir mereka, membuat hal-hal mudah bagi mereka dan tidak membuat hal-hal sulit.”

Tak lama setelah pertempuran Idlib, jihadis secara online mengidentifikasi Abu Hafs al Masri rahimahullah sebagai pemimpin Ahrar al Sham dan mujahid yang telah mengenyam asam garam puerjuangan di tanah Afghanistan, Bosnia dan Somalia.

Menurut beberapa akun di Twitter, al Masri menjabat sebagai pelatih Al Qaeda pada satu titik. Dalam kompilasi terpisah tweets dan pernyataan diposting online, Sheikh Abdallah Muhammad al Muhaysini, yang berafiliasi dengan al Qaeda, mengatakan ia telah bertemu dengan Abu Hafs dan memujinya sebagai salah satu syuhada di Idlib.

Syiakh Abu Muhammad al Julani, Amir Jabhah Nushrah, menghorti al Masri dalam pidato khotbah kesatuan jihad di Idlib. Julani mengungkapkan beberapa nama syuhada yang gugur dalam pertempuran Idlib, termasuk dua orang dari Mesir. salah satunya adalah Abu Hafs Al-Mishri.

Sebelum kesyahidannya pada akhir Maret, peran Abu Hafs al Masri dalam Ahrar al Sham tidak dipublikasikan secara luas. Hal ini konsisten dengan niat asli al Qaeda untuk jihad di Suriah (menggerakkan beberapa tanzhim jihad namun tetap bekerja sama meski dalam wadah organisasi yang berbeda).

Mujahid Al-Qaeda lainnya yang berada dalam jajaran Ahrar al Sham dan memegang posisi berpengaruh adalah Syaikh Abu Khalid al Suri rahimahullah yang bisa dikatakan kepala perwakilan Syaikh Ayman al Zawahiri di Suriah.

BEgitu Abu Khalid al Suri rahimahullah gugur pada Februari 2014 banyak foto-foto dirinya yang melancarkan jihad di Suriah diposting online. Banyak foto-foto menunjukkan kebersamaan As-Suriy dengan Hassan Abboud, pemimpin puncak Ahrar al Sham.





Momen kebersamaan Syaikh Abu KHalid As-Suriy dengan Hassan Abboud rahimahumallah

Hal ini menunjukkan bahwa Abboud, yang kemudian gugur pada bulan September 2014, menganggap al Suri sebagai mentor dan guru. Pada saat itu, peran Syaikh Abu Khalid As-Suriy tidak diungkapkan secara terbuka oleh Ahrar Syam. (baca juga: Innalillah, Hassan Abboud, pemimpin Ahrar Syam, gugur dalam pembunuhan keji di IDlib)

Tokoh senior Al-Qaeda lainnya yang turut dalam kancah jihad Suriah adalah Adel Radi Saker al Wahabi al Harbi, komandan militer Jund al Aqsha, yang juga mengambil bagian dalam serangan di Idlib. Uniknya, sama seperti tokoh Al-Qaeda lainnya, posisi kepemimpinan al Harbi di Jund al Aqsa tidak terungkap sampai ia gugur saat berperang.





Tokoh kunci Al-Qaeda Iran, Adel Radi Saker, komandan militer Jund Al-Aqsha

Pemerintah AS telah menawarkan hadiah $ 5 juta untuk informasi yang mengarah pada keberadaan al Harbi ini. Pada tahun 2012, Departemen Keuangan AS mengidentifikasi dia sebagai wakil kepala jaringan al Qaeda di Iran, posisi yang dipegangnya sampai pindah ke Suriah.

JAbhah Nushrah, cabang resmi al Qaeda di Suriah, awalnya diperintahkan untuk menyembunyikan hubungannya dengan organisasi induk Al-Qaeda. Ayman al Zawahiri membuat hal itu jelas ketika ia berusaha untuk menengahi sengketa antara Negara Islam dan Jabhah Nushrah pada tahun 2013. (lwj/lasdipo/ +ResistNews Blog )