+ResistNews Blog - AS dan sekutu-sekutunya tidak bisa mengalahkan Daulah Khilafah hanya dengan membunuh militant (baca : Mujahidin). Hal itu disampaikan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf. Terbukti, AS tidak memahami dan tidak memiliki strategi jitu untuk berhadapan dengan Mujahidin Daulah Khilafah. Allahu Akbar!
”Kami membunuh banyak dari mereka, dan kami akan terus membunuh lebih dari mereka. Begitu juga dengan orang-orang Mesir dan demikian pula Yordania. Mereka di laga ini dengan kami,” kata Harf.
”Tapi kita tidak bisa memenangkan perang ini dengan membunuh mereka. Kita tidak dapat memutus jalan keluar dari perang ini. Kita perlu waktu jangka panjang untuk melangkah setelah akar penyebab orang-orang bergabung dengan kelompok ini (dicegah), apakah itu karena kurangnya lapangan pekerjaaan untuk mereka,” lanjut Harf, seperti dilansir Russia Today, Rabu (18/2/2015).
Sebagai solusinya, Harf menyarankan pendekatan kekuatan secara halus. ”Kita dapat bekerja dengan negara-negara di seluruh dunia untuk membantu memperbaiki tata kelola mereka. Kita dapat membantu mereka membangun ekonomi mereka sehingga mereka dapat memiliki lapangan kerja bagi orang-orang ini,” imbuh Harf dalam wawancara dengan MSNBC.
”Saya pikir ini menggarisbawahi, bahwa ini bukan hanya pertempuran di Irak dan Suriah dan tidak hanya bertempur dengan menjatuhkan bom pada teroris. Ini adalah tentang bagaimana kita menghentikan penyebab yang menyebabkan ekstremisme,” tegas Harf.
Pernyataan juru bicara Deplu AS, Marie Harf menunjukkan dan membuktikan bahwa AS tidak memahami dan tidak memiliki strategi untuk berhadapan dengan Mujahidin Daulah Khilafah.
Gelombang migrasi para Mujahidin manca negara bukanlah karena faktor ingin mendapatkan lapangan pekerjaan. Bahkan diantara mereka banyak yang meninggalkan seluruh harta kekayaan mereka untuk dapat bergabung dengan Daulah Khilafah. Allahu Akbar! [Sindonews.com/al-mustaqbal.net/ +ResistNews Blog ]