+ResistNews Blog - Sebuah aliansi dari tandzim jihad terbesar di dunia telah dibangun. Jabhatu Nusrah (Tandzim Jihad Al-Qaeda suriah) dikabarkan telah bergabung dengan AQAP (Tandzim jihad Al-Qaeda Semenanjung Arab) dalam upaya pengembangan bom baru yang kelak bisa diselundupkan di pesawat-pesawat komersial.
Gabungan kuat Jabhatu Nusrah dan AQAP ini tentu saja cukup membuat para pejabat Amerika dan sekutunya merinding. Betapa tidak, kini Al-Qaeda telah banyak berkembang dalam hal persenjataan dan jumlah personal. Dikabarkan ribuan muslim dari Barat dan Amerika telah banyak yang menyatakan diri bergabung dan membela mujahidin semenjak perang di Suriah pecah, sekitar tahun 2012.
Dan yang menjadikan kekhawatiran tersendiri oleh Amerika adalah seandainya mereka pulang ke negara masing-masing, bukan tidak mungkin lagi mereka pulang dengan membawa ‘oleh-oleh’ bom yang diselundupkan di pesawat-pesawat menuju kampung halaman mereka.
Intelijen Amerika telah mendapatkan informasi, bahwa beberapa tandzim jihad di Suriah secara resmi telah bergabung dengan para pakar pembuat Bom dari AQAP.
AQAP sendiri dinilai oleh beberapa analis barat adalah salah satu tandzim jihad yang cerdas dalam masalah pembuatan bom dan sigap dalam melihat situasi. Hadirnya mereka sebagai tandzim jihad yang berpengalaman diantara tandzim jihad yang baru di Suriah akan membuat Jihad global menjadi semakin semarak.
Mujahidin AQAP pernah beberapa kali sukses dalam menyelundupkan bom. Mereka berhasil menyelundupkan bom di balik pakaian saat Natal 2009 dan setahun kemudian pada bulan Oktober 2010 berhasil menyelundupkan bahan peledak yang dikemas dalam cartridge printer di dalam kapal kargo yang mengarah ke Amerika Serikat. Keberhasilan mereka dalam upaya penyelundupan sejumlah bom inilah yang banyak dipelajari oleh tandzim jihad afiliasi Al-Qaeda di Syam seperti jabhatu nusrah dan lainnya.
Dan kelompok ini secara bersama-sama bekerja untuk menghasilkan dan membuat desain baru bahan peledak non-logam yang tak bisa diliput oleh radar Amerika dan sekutunya. Dan selanjutnya akan diselundupkan ke dalam pesawat milik Amerika dan sekutunya. Ungkap ABCnews. [lasdipo.com/ +ResistNews Blog ]
Gabungan kuat Jabhatu Nusrah dan AQAP ini tentu saja cukup membuat para pejabat Amerika dan sekutunya merinding. Betapa tidak, kini Al-Qaeda telah banyak berkembang dalam hal persenjataan dan jumlah personal. Dikabarkan ribuan muslim dari Barat dan Amerika telah banyak yang menyatakan diri bergabung dan membela mujahidin semenjak perang di Suriah pecah, sekitar tahun 2012.
Dan yang menjadikan kekhawatiran tersendiri oleh Amerika adalah seandainya mereka pulang ke negara masing-masing, bukan tidak mungkin lagi mereka pulang dengan membawa ‘oleh-oleh’ bom yang diselundupkan di pesawat-pesawat menuju kampung halaman mereka.
Intelijen Amerika telah mendapatkan informasi, bahwa beberapa tandzim jihad di Suriah secara resmi telah bergabung dengan para pakar pembuat Bom dari AQAP.
AQAP sendiri dinilai oleh beberapa analis barat adalah salah satu tandzim jihad yang cerdas dalam masalah pembuatan bom dan sigap dalam melihat situasi. Hadirnya mereka sebagai tandzim jihad yang berpengalaman diantara tandzim jihad yang baru di Suriah akan membuat Jihad global menjadi semakin semarak.
Mujahidin AQAP pernah beberapa kali sukses dalam menyelundupkan bom. Mereka berhasil menyelundupkan bom di balik pakaian saat Natal 2009 dan setahun kemudian pada bulan Oktober 2010 berhasil menyelundupkan bahan peledak yang dikemas dalam cartridge printer di dalam kapal kargo yang mengarah ke Amerika Serikat. Keberhasilan mereka dalam upaya penyelundupan sejumlah bom inilah yang banyak dipelajari oleh tandzim jihad afiliasi Al-Qaeda di Syam seperti jabhatu nusrah dan lainnya.
Dan kelompok ini secara bersama-sama bekerja untuk menghasilkan dan membuat desain baru bahan peledak non-logam yang tak bisa diliput oleh radar Amerika dan sekutunya. Dan selanjutnya akan diselundupkan ke dalam pesawat milik Amerika dan sekutunya. Ungkap ABCnews. [lasdipo.com/ +ResistNews Blog ]