Friday, 21 February 2014
+ResistNews Blog - Otoritas pejuang revolusi Suriah pada hari Rabu, (19/02) mengumumkan tewasnya sekitar 200 orang dari pasukan Bashar Assad selama pertempuran Yabrud di kawasan Damaskus dalam kurun waktu seminggu.
“Menurut informasi yang bocor dari rumah sakit pemerintah Nabek ada sekitar 200 mayat. Mayat-mayat tersebut terdiri dari mayat tentara rezim Suriah, Angkatan Pertahanan Nasional dan Syabihah,” ujar Amir Al-Qalamuni, juru bicara otoritas revolusi Suriah menyatakan kepada harian Anatolia, lewat sambungan telepon.
“Semua korban tersebut adalah korban dari pertempuran selama seminggu melawan para pejuang revolusi,” tambahnya.
Amir al-Qalamuni menyatakan bahwa jumlah tersebut belum termasuk korban tewas dari tentara Syiah Hizbullah. Menurutnya, tidak semua korban dikirim ke rumah sakit Nabek.
Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya korban di pihak Bashar Assad lebih banyak dari apa yang diberitakan.
Sementara itu, otoritas pejuang revolusi menyebutkan bahwa pada hari Selasa, telah jatuh korban dari milisi Syiah Hizbullah dalam pertempuran dengan para pejuang revolusi di Yabrud yang berbatasan dengan Lebanon.
Hal ini senada dengan apa yang disampaikan dewan militer oposisi di Damaskus.
Juru bicara dewan militer oposisi di Damaskus, Mush’ab Abu Qotadah menyatakan bahwa pada hari Rabu, (19/02) terjadi bentrokan antara pasukan pejuang revolusi dengan tentara rezim.
“Mereka (tentara rezim, red) mencoba masuk ke kota dari dua arah, dari Timur dan Timur laut. Dan mereka mendapat bantuan dari milisi Hizbullah,” tegas Abu Qotadah.
Abu Qotadah menjelaskan bahwa pesawat tempur rezim melakukan serangan yang bertubi-tubi ke kota. Di samping itu mereka juga menghujani kota dengan serangan dari tank-tank dan mortar-mortar mereka. Akibat pertempuran ini jatuh korban yang tidak sedikit. [kiblat.net/ +ResistNews Blog ]
“Menurut informasi yang bocor dari rumah sakit pemerintah Nabek ada sekitar 200 mayat. Mayat-mayat tersebut terdiri dari mayat tentara rezim Suriah, Angkatan Pertahanan Nasional dan Syabihah,” ujar Amir Al-Qalamuni, juru bicara otoritas revolusi Suriah menyatakan kepada harian Anatolia, lewat sambungan telepon.
“Semua korban tersebut adalah korban dari pertempuran selama seminggu melawan para pejuang revolusi,” tambahnya.
Amir al-Qalamuni menyatakan bahwa jumlah tersebut belum termasuk korban tewas dari tentara Syiah Hizbullah. Menurutnya, tidak semua korban dikirim ke rumah sakit Nabek.
Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya korban di pihak Bashar Assad lebih banyak dari apa yang diberitakan.
Sementara itu, otoritas pejuang revolusi menyebutkan bahwa pada hari Selasa, telah jatuh korban dari milisi Syiah Hizbullah dalam pertempuran dengan para pejuang revolusi di Yabrud yang berbatasan dengan Lebanon.
Hal ini senada dengan apa yang disampaikan dewan militer oposisi di Damaskus.
Juru bicara dewan militer oposisi di Damaskus, Mush’ab Abu Qotadah menyatakan bahwa pada hari Rabu, (19/02) terjadi bentrokan antara pasukan pejuang revolusi dengan tentara rezim.
“Mereka (tentara rezim, red) mencoba masuk ke kota dari dua arah, dari Timur dan Timur laut. Dan mereka mendapat bantuan dari milisi Hizbullah,” tegas Abu Qotadah.
Abu Qotadah menjelaskan bahwa pesawat tempur rezim melakukan serangan yang bertubi-tubi ke kota. Di samping itu mereka juga menghujani kota dengan serangan dari tank-tank dan mortar-mortar mereka. Akibat pertempuran ini jatuh korban yang tidak sedikit. [kiblat.net/ +ResistNews Blog ]