DALAM hitungan hari, umat Islam akan menikmati pameran buku Islam terbesar di Indonesia. Iya, Islamic Book Fair (IBF) akan kembali menjumpai anda.
IBF merupakan ajang pameran yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam Indonesia. Tidak terasa, IBF telah berjalan 13 kali. Beragam buku bacaan dan acara dapat dinikmati oleh setiap pengunjung.
IBF kali ini akan berlangsung di Istora Senayan Jakarta, 28 Februari – 9 Maret 2014, dengan tema “SAATNYA UMAT BERKARAKTER QUR’ANI”. “Tema ini diangkat sejalan dengan kebutuhan bangsa ini akan hadirnya umat dan pemimpin yang bersandar pada nilai-nilai Qur’ani. Buat rekan penulis, penerbit dan para penggemar buku bernuansa islami jangan sampai terlewatkan acara tahunan Islamic Book Fair di Jakarta.
Berikut Testimoni tokoh untuk IBF tahun 2014 ini.
Islamic Book Fair (IBF) sangat positif, sebab buku adalah jendela pengetahuan yang dapat membangun generasi bangsa yang cerdas sehingga perlu terus dilaksanakan secara konsisten.
(Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah)
Saya tiap tahun datang ke ajang Islamic Book Fair (IBF) di Istora Gelora Bung Karno Senayan. Yang saya lihat, bukannya makin kecil, tapi justru makin besar, makin ramai. Isi pamerannya luar biasa. Suasana pameran sangat besar dan ramai. Apalagi kalau didukung pemerintah, pasti lebih ramai lagi.
(Naba Aji Notoseputro, Direktur Bina Sarana Informatika (BSI)
“IBF merupakan suatu barometer kualitas umat Islam di Indonesia. Harapan saya, di masa mendatang, IBF ini tidak hanya pameran buku, juga merupakan ajang festival peradaban Islam yang di dalamnya terdapat acara-acara yang melibatkan para pendidik, para ulama, para cendekiawan bidang-bidang tertentu, bahkan dalam bidang sains, social science dan sebagainya, sehingga wajah peradaban Islam Indonesia bisa ditampilkan dalam IBF dan Insya Allah bisa berkembang menjadi acara festival umat Islam Indonesia.
(Dr. Hamid Fahmy Zarkasy, Ketua Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI)
Islamic Book Fair (IBF) merupakan pameran yang selalu dinanti-nantikan tidak hanya oleh masyarakat, tapi juga penulis. IBF merupakan ajang borong buku, sekaligus bisa kangen-kangenan sesama penulis dan temu muka pembaca.
(Pipiet Senja, cerpenis dan novelis, telah menulsi dan menerbikan 136 judul buku)
IBF bukan sekadar murni pameran atau jualan buku, tapi juga mengusung misi moral. Ada pesan moral di sana. Ada tanggung jawab membangun nilai di tengah-tengah masyarakat. IBF harus dinaikkan kelasnya menjadi International Islamic Book Fair dengan mengundang sebanyak mungkin para penerbit dari manca negara.
(Sastri Bakry, penyair dan novelis, Ketua Wanita Penulis Indonesia Sumatera Barat, Pengurus Dunia Melayu Dunia Islam)
Tingkatkan kerja sama dengan para penerbit luar negeri, terutama para penerbit dari Timur Tengah, sehingga gaung Islamic Book Fair akan semakin kencang tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga manca negara.
(DR Free Hearty M Hum, budayawan, dosen Sastra Budaya Universitas Al Azhar Jakarta , Ketua II Wanita Penulis Indonesia, Ketua Harian Perhimpunan Sastra Budaya Negara Serumpun (PSBNS), Sekjen Himpunan Penulis Indonesia (HPI) Aksara)
IBF ke-13 tahun 2014 ini sudah menjadi aset Islam nasional dan Insya Allah akan melegenda Bukan cuma buku, ada banyak acara yang menarik dan bermanfaat bagi ortu, pemuda, remaja, anak-anak, ulama, mahasiswa, pelajar, pekerja, pelaku seni, teknokrat, birokrat dan sebagainya. Begitu komplet.”
(Ustadz Bachtiar Nasir, Pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI). [Islampos/ +ResistNews Blog ]