Menurut sebuah laporan oleh surat kabar Israel Haaretz pada hari Jumat (31/1/2014), para menteri akan membahas boikot, divestasi, dan sanksi melawan produk-produk israel yang terkait dengan pemukiman ilegal, AFP melaporkan.
Keputusan itu muncul sebagai sekelompok pengusaha top Israel bereaksi terhadap gerakan boikot internasional yang terus berkembang. Mereka ingin Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berdamai dengan Palestina demi ekonomi.
Dalam perkembangan terakhir, pada hari Kamis (30/1/2014), Norwegia telah memboikot saham dua perusahaan Israel yang terlibat dalam pembangunan pemukiman ilegal di Yerusalem. (islampos/afp/ +ResistNews Blog ]