+ResistNews Blog - Membuat seruan untuk untuk mendukung hak muslimah untuk mengenakan jilbab, seorang wanita muda Amerika tidak menyangka seruannya telah menjangkau lebih dari 100 negara dan ratusan ribu pendukung dari seluruh dunia.
"Kami mengharapkan lebih dari 1 Juta peserta," Nazma Khan, pendiri gerakan Hari Jilbab Se-Dunia, mengatakan kepadaOnIslam.net hari Rabu 29 Januari menyambut peringatan ke dua Hari Jilbab Se-Dunia.
"Sejauh ini 116 negara menyatakan berpartisipasi dalam Hari Jilbab Se-Dunia," tambahnya.
Pada tanggal 1 Februari, satu juta wanita Muslim dan non-Muslim akan melakukan di jalan-jalan di 116 negara dengan memakai jilbab untuk memperingati Hari Jilbab Se-Dunia kedua.
Nazma Khan mendorong perempuan non-Muslim untuk mengenakan jilbab adalah sebagai upaya untuk mengenalkan jilbab yang dipandang buruk oleh dunia barat.
Tahun lalu, gerakan Nazma Khan ini telah diikuti kelompok serupa dalam 22 bahasa yang berbeda.
Dia juga telah dihubungi oleh orang-orang di puluhan negara, termasuk Inggris, Australia, India, Pakistan, Prancis dan Jerman. Dengan gerakan ini Nazma berharap untuk melawan beberapa penentangan seputar mengapa perempuan Muslim memilih untuk memakai jilbab.
Selama acara tahun lalu, Jess Rhodes, seorang mahasiswa dari Inggris, adalah salah satu dari ribuan peserta yang memilih untuk ikut mengenakan jilbab dalam menanggapi Hari Jilbab Dunia.
Beberapa hari kemudian, dia memutuskan untuk mempelajari Al Quran untuk sepenuhnya memahami Islam dan akhirnya memilih untuk masuk Islam.
Hari Jilbab sedunia dilaksanakan 2 kali setahun. Pada tahun 2009, hari Jilbab sedunia juga dilaksanakan bulan September untuk solidaritas pembunuhan wanita asal Mesir yang dibunuh di Jerman karena berjilbab, yakni Marwa Al Sherbini. [muslimdaily.net/ +ResistNews Blog ]