"Memakai jilbab tidak berarti kita (perempuan muslim) lemah. Seperti wanita lainnya, kita bisa sangat fasih dan cerdas," ujar Sitti Turabin-Hataman, perwakilan Anak Mindanao Partylist, saat ia membuka acara 'Dare to Cover' pada hari Rabu, Rapplermelaporkan sebagaimana dilansir onislam.net.
"Bertentangan dengan apa yang orang lain percaya, wanita Muslim tidak terbatasi karena kita memakai jilbab. Sebuah jilbab membuat kita sebagai muslim yang lebih baik dan individu yang lebih baik," tambah Hataman.
Acara 'Dare to Cover' dilaksanakan di gedung DPR Filipina, diresmikan pada hari Rabu di tengah persiapan untuk memperingati Hari Jilbab se-Dunia.
Bai Sandra Sema, perwakilan dari Maguindanao dan Cotabato City, menegaskan bahwa mengenakan jilbab adalah bagian dari keyakinan perempuan Muslim.
"Memakai jilbab adalah salah satu persyaratan bagi perempuan Muslim dalam rangka bagi kita untuk menjadi sederhana dan menghindari dosa. Bila Anda memakai ini, itu berarti Anda sederhana, sopan, dan takut akan Allah," kata Sema kepada Rappler.
Melihat hal itu sebagai pilihan bebas, ia menambahkan bahwa jilbab Islam tidak harus dikaitkan dengan keterbelakangan.
"Ketika Anda memakai jilbab, Anda menyatakan kemerdekaan Anda. Orang-orang perlu memahami bahwa kita memakai jilbab bukan karena kita mundur. Kita melakukan ini karena iman kita. Kita juga merasa terlindungi ketika kita memakai jilbab," tambah Sema.
"Kita telah mendengar kasus perempuan Muslim yang tidak diperbolehkan untuk naik taksi karena mereka memakai jilbab. Beberapa pengemudi taksi, untuk beberapa alasan, takut terjadap wanita berjilbab, " kata Sema dalam bahasa campuran Filipina dan Inggris.
Anggota DPR non-Muslim juga nampak bergabung dan berjanji untuk mengenakan jilbab selama sehari saat peringatan Hari Jilbab se-Dunia.
Menurut Leni Robredo, wakil dari distrik 3 Camarines Sur, mengatakan bahwa memakai jilbab adalah hak wanita muslim dan mereka tidak boleh didiskriminasi karena memilih untuk menutupi rambut mereka. [muslimdaily.net/ +ResistNews Blog ]