Dilansir ardalrebat.net, Selasa (28/1/2014), para pejabat AS dan Eropa mengatakan bahwa berbagai senjata ringan dari AS beberapa minggu terakhir mengalir ke kelompok-kelompok sekuler oposisi di selatan Suriah. Pengiriman senjata-senjata itu akan terus berlanjut selama satu bulan ke depan.
Para penjabat itu mejelaskan, senjata-senjata itu dikirim ke mayoritas faksi oposisi non-Islamis melalui Yordania. Selain berbagai macam senjata ringan, sejumlah senjata berat seperti rudal anti-tank juga termasuk dari senjata yang dikirim tersebut.
Mereka menambahkan, dalam pengiriman itu tidak termasuk senjata-senjata anti-udara seperti rudal udara yang ditembakkan dari atas pundak untuk menjatuhkan pesawat militer atau sipil.
Para pejabat itu menunjukkan bahwa pengiriman senjata-senjata itu sudah disetujui oleh kongres AS dalam pemungutan suara terutup akhir tahun kemaren. Dalam kesepakatan juga termasuk pendanaan faksi-faksi sekuler selama satu tahun berjalan.
Hal ini tampak berbeda dengan situasi pada musim panas tahun 2013 lalu. Di mana kongres AS menghentikan pasokan senjatanya kepada oposisi Suriah sampai waktu tak ditentukan. Hal itu dikarenakan kekhawatiran AS semakin menjamurnya faksi oposisi Suriah yang memperjuangkan Syari’at Islam. [kiblat.net/ +ResistNews Blog ]