Tuesday, 17 December 2013
+ResistNews Blog - EXECUTIVE Director Gabungan Perusahaan Farmasi, Drs. Darodjatun Sanusi, MBA menyatakan bahwa bahan baku obat di Indonesia sekitar 93 sampai 95 persennya adalah hasil import
“Menurut data dari GP Farmasi, 93 sampai 95 persen bahan baku obat kita import,” ujarnya dalam acara Membedah RUU Jaminan Produk Halal dan Dampaknya Bagi Industri (16/12/2013) di Dapur Selera, Jakarta Selatan.
Pria yang pernah menjabat sebagai Presiden Director PT. Kimia Farma Tbk. ini juga menjelaskan bahwa ada dua hal yang mempengaruhi tingginya nilai import bahan baku obat.
“Perlu kita ketahui bahwa tidak ada satupun negara di dunia ini yang mampu memenuhi kebutuhan bahan baku obatnya sendiri,” ujarnya.
Menurut Darodjatun, bahkan negara sekaliber AS sendiri masih memiliki ketergantungan dengan bahan baku obat import.
Faktor yang mempengaruhi tingginya nilai import berikutnya adalah kurangnya penelitian dalam negeri untuk menemukan obat-obatan baru.
“Pemerintah sempat menjanjikan pengurangan pajak bagi lembaga yang mengadakan research penelitian, tapi sampai saat ini hal tersebut tidak ada realisasinya,” tutupnya. [Islampos/ +ResistNews Blog ]