Rasulullah
dalam sebuah kesempatan pernah bersabda kepada para sahabatnya: “urusan
dunia ini akan dikuasa tentara yang rapi pasukannya,mereka itu adalah
pasukan yang ada Syam, pasukan yang ada di Irak dan pasukan yang ada di
Yaman(HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albaniy). Sekarang
eksistensi pasukan Syam semakin kentara dan terang. Merekalah-InsyAllah-
yang dimaksud Rasulullah sebagai pasukan Syam yang akan membela Allah
danRasul-Nya, merekalah yang diakhir zaman yang akan mengangkat
Royatul-Islam dan menancapkannya di sekitaran Baitul-Maqdis sebagai
bentuk kemenangan islam melawan pasukan dajjal yang didukung yahudi dan
orang-orang asfahan(baca, Iran hari ini negeri islam yang dikuasai
aliran sesat syiah rafidhoh).
Berikut
adalah petikan wawancara aktivis kemanusiaan Hilal Ahmar Indonesia
dengan mujahidin Syam yang berperang dijalan Allah demi menegakkan
syriat Allah, agar kalimat Allah menjadi yang tertinggi dan kalimat
selainnya, apakah sosialis, kapitalis, demokrasi menjadi rendah dan
terhinakan.
“Kami Menginginkan Hukum Allah”
Sore
hari, saat kami stand-by di klinik datang dua orang pemuda. Seorang
diantaranya memakai baju tentara. dia mengantarkan temannya yang
menderita demam. Dari informasi petugas klinik lainnya, kami tahu bahwa
orang berbaju tentara itu adalah mantan tentara Bashar Asad yang kini
membelot bergabung bersama gerilyawan(baca, mujahidin) Sembari menunggu
jadwal pemeriksaan temannya, kami mengajaknya bincang-bincang sejenak.
Bisa Anda perkenalkan diri?
Nama
saya Muhammad. Usia 21 tahun. Saya dulu tentara pemerintah Bashar Asad
dengan pangkat baru bintara, bertugas di Aleppo. Saya Sunni.
Mengapa Anda waktu itu bergabung dengan tentara Asad yang dikuasai kaum Alawiyin/Nushairiyah?
Ya,
waktu itu saya ingin menjadi tentara saja.Tidak ada tendensi apa-apa
selain menjalani kehidupan manusia normal sebagai tentara. Itu saja.
Sejak kapan Anda membelot?
Lima bulan lalu.
Sebabnya?
Saya
tidak tahan dengan kedzaliman yang saya saksikan di depan mata kepala
saya sendiri. Saya dilarang shalat, dilarang shaum. Kami, para tentara
diperintah untuk membunuh warga sendiri. Kalau tidak mau membunuh, kami
dihukum.
Anda pernah membunuh kaum Muslim?
Alhamdulillah tidak. Saya kebetulan bertugas menjaga markas.
Bagaimana cara Anda melarikan diri dari kesatuan?
Waktu
itu bersama dengan 21 teman saya lainnya mengajukan cuti. Habis itu
tidak kembali, dan kami bergabung dengan Jaisyul Hurr (Tentara
Pembebasan).
Bagaimana nasib keluarga Anda ketika diketahui Anda membelot? Bukankah Asad dikenal menghabisi keluarga musuh-musuhnya?
Untuk
beberapa bulan ini pemerintah tidak mungkin bisa memeriksa satu per
satu tentara yang membelot untuk kemudian menemukan keluarganya. Jumlah
pasukan yang membelot sangat banyak. Sementara mereka kekurangan orang
yang bertugas mencari-cari data keluarga pembelot.
Tentara
Bashar Asad begitu kejam membunuhi rakyatnya. Apa spirit yang
dipompakan kepada mereka sehingga bisa berlaku sekejam itu?
Kami selalu ditekankan bahwa yang kami lawan adalah teroris.
Meski fakta di lapangan yang dibunuh adalah wanita dan anak-anak?
Ya, benar. Prinsip yang selalu ditekankan kepada kami adalah: habisi mereka dahulu sebelum engkau dihabisi mereka.,
Kabarnya Bashar Asad disupport tenaga tempur dari Iran dan Rusia?
Ya,
benar.Orang-orang Iran dan Rusia memegang peran strategis dalam perang
ini, seperti menerbangkan pesawat tempur dan menembakkan roket. Selain
itu, juga disupport tenaga tempur dari Hizbullah(baca, Hizbulatta
lebanon) dan Jaisy Al-Mahdi. Catatan: kawan Muhammad menambahkan kaum Alawiyin dari Turki juga bergabung dengan tentara Bashar Asad.
Apa motivasi mereka membantu Bashar Asad?
Kalau orang-orang Iran, mereka menganggap ini sebagai jihad. Kalau mereka mati, mereka yakin mati syahid.
Diantara
pasukan Bashar ada yang mengaku sebagai orang Islam. Bahkan tentara
Iran meniatkan perang sebagai jihad. Apakah saat berperang juga kalian
bertakbir sebagai mana para gerilyawan?
Tidak ada takbir sama sekali. Yang ada hanya rasa takut yang mencekam.
Menurut pengamatan Anda, berapa lama Bashar Asad akan sanggup bertahan?
Hmm… paling sekitar 3 bulan.
Alasannya?
Anda
bisa lihat sendiri banyak daerah sudah dikuasai Jaisul Khurr. Tentara
pemerintah sekarang dalam kondisi terkepung, seperti di Idlib dan
Aleppo.
Pertanyaan terakhir. Apa tujuan Anda ikut memerangi Bashar Asad, apakah untuk kebebasan, demokrasi, atau… ?
Tidak. Kami memerangi Bashar Asad karena ingin menegakkan hukum Allah