Oleh: Maher Al-Jabari, Anggota Media Informasi Hizbut Tahrir di Palestina
Hal ini diperkuat dengan apa yang diungkap oleh BBC pada 22/2/2009 bahwa pejabat militer Iran adalah “perpanjangan peta di atas meja perundingan, dan di atasnya ditetapkan tujuan yang hendak memperkuat Amerika Serikat, khususnya di bagian utara Afghanistan,” dan telah disertifikasi dalam “strategi militer Amerika Serikat di Afghanistan”.
Adapun pernyataan Iran yang akan mencabut akar kelompok pemberontakan di Tel Aviv, maka itu tidak lain hanyalah sesumbar-sesumbar kosong yang sering dilontarkan rezim Iran, seperti drama seri pahlawan Bab al-Harrah. Sementara itu setiap yang berakal pasti mengerti bahwa seandainya rezim Iran serius dalam menghadapi “Israel”, niscaya ia bergerak sejak bertahun-tahun saat ia melihat kejahatan-kejahatan pendudukan Yahudi melalui satelit. Nyatanya Iran dalam hanya seperti menonton drama seri berdarah yang tidak ada hubungan dengannya; bahkan sekiranya ia serius dalam menghadapi agresi Yahudi, niscaya ia akan bergerak saat pesawat-pesawat mereka terbang di atas istana Assad di Damaskus; dan sekiranya ia serius dalam bergerak, niscaya ia benar-benar mengusir agresi Yahudi terhadap Lebanon pada tahun 2006.
Ancaman sesungguhnya bagi entitas Yahudi tidak lain berada di tangan sebuah sistem (pemerintahan Islam) yang akan dilahirkan di atas reruntuhan rezim Basyar yang telah menjaga pendudukan Yahudi dalam beberapa dekade terakhir. Oleh karena itu, poros kejahatan Amerika sangat khawatir akan terbitnya fajar Khilafah di Syam, yang akan membongkar poros kekuatan dusta penuh dosa, di bawah cahaya jihad, yang akan mencabut pendudukan Yahudi hingga seakar-akarnya. [islampos.com/ +ResistNews Blog ]