+ResistNews Blog - KEMENTERIAN Luar Negeri Hamas pada hari Kamis kemarin (1/8/2013) memperingatkan akan adanya krisis kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza akibatkan penutupan perbatasan Rafah.
Kementerian menyerukan pembukaan kembali penyeberangan untuksemua barang dan penumpang yang bepergian melalui penyeberangan tersebut.
“Semua penyeberangan ke Jalur Gaza harus tetap terbuka,” tegas Hamas dalam pernyataan pers, menunjukkan bahwa perbatasan Rafah adalah satu-satunya gerbang ke dunia setelah pendudukan Israel memblokir semua titik masuk lainnya.
Pernyataan itu menambahkan bahwa jam kerja untuk Rafah dikurangi 9-4 jam, setelah persimpangan dibuka kembali oleh pemerintah Mesir, dan hal itu menyebabkan rata-rata hanya 150 orang Palestina yang bisa meninggalkan Jalur Gaza secara berkala.
Perjalanan melalui penyeberangan terbatas untuk orang Arab, orang asing, orang-orang Palestina dengan kewarganegaraan asing dan beberapa pasien Palestina.[fq/islampos/alahram/ +ResistNews Blog ]