blog.resistnews.web.id - Imbas konflik Suriah terus melebar. Diperkirakan sekitar 600 ribu
warga Suriah sejak awal tahun ini telah meninggalkan rumah dan menjadi
pengungsi. Dengan jumlah ini, artinya setiap hari rata-rata 600 orang
menjadi pengungsi.
Fakta tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pengungsi PBB, Antonio Guterres. Menurutnya, jumlah tersebut merupakan yang terburuk dalam 20 tahun terakhir. “Kami tidak pernah melihat peningkatan jumlah pengungsi semengerikan ini sejak genosida di Rwanda 20 tahun lalu,” kata Guterres seperti dikutip dari AP, Rabu (17/7).
Data yang dihimpun PBB menyebutkan, jumlah pengungsi Suriah telah mencapai 1,8 juta jiwa. Pengungsi Suriah tersebar di seluruh negara jazirah Arab. Negara tetangga seperti Irak dan Turki, Libanon dan Yordania menjadi negara yang terbanyak menampung pengungsi Suriah.
Membanjirnya pengungsi menjadi kekhawatiran PBB. Termasuk juga masalah biaya yang harus ditanggung negara penampung. Contohnya, Turki yang telah mengeluarkan ratusan juta dolar Amerika Serikat untuk membiayai 400 ribu pengungsi di wilayah mereka.
Hal itu dikhawatirkan dapat menyulut konflik regional di Timur Tengah. “Saya berharap masalah ini bisa ditangani dengan mendorong penyelesaian konflik Suriah secepatnya,” pungkasnya. [jpnn/an-najah.net/blog.resistnews.web.id]
Fakta tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pengungsi PBB, Antonio Guterres. Menurutnya, jumlah tersebut merupakan yang terburuk dalam 20 tahun terakhir. “Kami tidak pernah melihat peningkatan jumlah pengungsi semengerikan ini sejak genosida di Rwanda 20 tahun lalu,” kata Guterres seperti dikutip dari AP, Rabu (17/7).
Data yang dihimpun PBB menyebutkan, jumlah pengungsi Suriah telah mencapai 1,8 juta jiwa. Pengungsi Suriah tersebar di seluruh negara jazirah Arab. Negara tetangga seperti Irak dan Turki, Libanon dan Yordania menjadi negara yang terbanyak menampung pengungsi Suriah.
Membanjirnya pengungsi menjadi kekhawatiran PBB. Termasuk juga masalah biaya yang harus ditanggung negara penampung. Contohnya, Turki yang telah mengeluarkan ratusan juta dolar Amerika Serikat untuk membiayai 400 ribu pengungsi di wilayah mereka.
Hal itu dikhawatirkan dapat menyulut konflik regional di Timur Tengah. “Saya berharap masalah ini bisa ditangani dengan mendorong penyelesaian konflik Suriah secepatnya,” pungkasnya. [jpnn/an-najah.net/blog.resistnews.web.id]

