-->

Syiah Melancarkan Serangan Teroris di Bahrain

blog.resistnews.web.id - Sebuah serangan bom mobil menghantam distrik Riffa, Baharain, pada Rabu malam (17/7/2013) waktu setempat. Serangan itu dilancarakan militan Syiah yang dikenal dekat dengan Iran, ketika masyarakat Bahrain menjalan shalat terawih. Tidak ada korban dalam serangan teroris tersebut.
Insiden ini menunjukkan perkembangan menghawatirkan di Bahrain. Pasalnya,  distrik Riffa sangat dekat dengan kediaman kerajaan Bahrain dan Menteri Dalam Negeri serta rumah pejabat tinggi lainnya. Di distrik tersebut juga terdapat masjid Syaikh Isa yang merupakan masjid terbesar di Bahrain, sebagaimana dilansir alarabiya.net.
Sejumlah sumber keamanan Bahrain mengatakan bahwa serangan itu menargetkan masjid Syaikh Isa yang merupakan masjid Ahlu Sunnah, di tengah masyarkat menghadiri shalat terawih.
“Tidak ada korban jatuh dalam serangan itu” kata sumber tersebut sebagaimana dilaporkan midleeastonline.com.
Pasca insiden itu, brigade militan Syiah Al Ashturr Ash Shiiraziyyah yang dikenal dekat dengan Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan teroris tersebut. Pasukan keamanan Bahrain segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan tindakan yang diperlukan dan penyelidikan.
“Penyelidikan tengah dilakukan untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku dan diseret ke pengadilan” pungkas Jendral Direktorat Kepolisian Provinsi.
Sejumlah sumber tinggi Bahrain menyebutkan, insiden ini kemungkinan terkait dengan ancaman yang di keluarkan organisasi-organisai militan yang memiliki hubungan dengan Iran di Negara teluk. Mereka menancam meningkatkan serangan, setelah Negara-negara Teluk, khususnya Bahrain, memboikot Iran dan mengawasi ketat anggota Syiah Hizbullah di Teluk pasca keterlibatan mereka dalam membantai rakyat Suriah. Perlu diketahui, organisasi-organisasi militer tersebut dibiayai Iran dan mendapatkan pelatihan militer dari Syiah Hizbullah di Lebanon.
Sumber lainnya menambahkan, serangan-serangan yang akan dilancarkan bertujuan untuk mengurangi tekanan terhadap Syiah Hizbullah Lebanon yang menderita tekanan besar, setelah keterlibatannya dalam perang Suriah membantu rezim tirani Bashar Al Asad.
Di sisi lain, sumber media Bahrain mengatakan bahwa mereka melihat eskalasi besar-besaran yang dilakukan Iran melalui televisi satelit dan internet serta hasutan terhadap ‘sel-sel tidur’ mereka, khususnya di Negara Teluk, untuk bergerak. Dan ini terbukti dengan adanya serangan yang terjadi baru-baru ini. [kiblat.net/blog.resistnews.web.id]