-->

Pemerintah China Paksa Muslim Uighur Batalkan Puasa?

blog.resistnews.web.id - MUSLIM Uighur di Xinjiang, China, tak dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk. Pasalnya, mereka mengalami tekanan dari pemerintah Partai Komunis untuk tidak berpuasa. Bahkan, Muslim Uighur dilarang masuk masjid dan dipaksa untuk berbuka puasa di tengah hari.
South China Morning Post mengutp pernyataan Kongres Uighur Dunia pada Selasa (16/7), mengungkapkan bahwa petugas pemerintah kerap masuk ke rumah warga setempat sambil membawa buah-buahan dan minuman di siang hari. Mereka memaksa warga untuk membatalkan puasa.
Juru bicara kongres ini, Dilxadi Rexiti, mengatakan bahwa pemerintah China juga melarang pengajian kitab suci al-Quran dan mengawasi dengan ketat tempat-tempat ibadah. Salah satu tempat ibadah yang dipantau 24 jam adalah masjid di utara kota Karamay, seperti diberitakan oleh koran Karamay Daily.
Juru bicara Wilayah Otonomi Xinjiang Luo Fuyong membantah tuduhan ini. Dia berdalih, larangan puasa hanya diberlakukan untuk anak-anak kecil usia sekolah. “Kami menghargai keyakinan beragama dan tradisi, kami tegas soal ini. Hanya anak-anak SD yang diminta untuk tidak berpuasa selama Ramadan demi alasan kesehatan,” kata Luo.
Kendati membantah, namun laporan terus berdatangan, salah satunya dari lembaga Commission on International Religious Freedom (USCIRF) asal Amerika Serikat. Juru bicaranya, Dr Katrina Lantos mengatakan bahwa banyak Muslim Uighur yang dipenjara karena melakukan praktik ibadah. [sm/islampos/sha/scmp/kd/blog.resistnews.web.id]