Kamis, 21 Maret 2013 tepatnya pada waktu maghrib sebuah ledakan terjadi di Masjid Al-Iman, di kawasan Mazra’ah, di tengah ibukota Damaskus. Akibat ledakan itu, menurut Kementerian Kesehatan rezim Basyar Al-Assad, terbunuh 42 orang dan korban luka-luka 80 orang. Diantara yang dikabarkan tewas adalah Syaikh Muhammad Said Ramadhan Al-Buti, seorang ulama Suriah yang sejak dimulainya revolusi melawan rezim Basyar Al-Assad(Maret 2011), dianggap berpihak kepada rezim karena pernyataan dan sikapnya.
Sampai berita ini diturunkan tidak ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan itu. Begitu berita peledakan dan kematian Syaikh Ramadhan AL-Buti terdengar, Mujahidin Pembebasan Suriah (Mujahidin FSA/Jaisyul Hurr) mengeluarkan pernyataan dan menyatakan tidak bertanggung jawab atas ledakan itu, dan menegaskan sikapnya untuk tidak pernah menyerang rumah ibadah, dan sebagaimana yang kita telah ketahui selama ini, mujahidin selalu berusaha membebaskan dan menjaga masjid-masjid sedangkan tentara Assad selalu berusaha menghancurkan dan menghinakan masjid umat Islam.
- Pendapat Ulama-ulama Syam mengenai berdirinya Syaikh Buti bersama Pemerintahan Assad
Syaikh Muhammad Ya'qub seorang ulama besar dari tanah Syam(Suriah) mengatakan, sebelum dan sesudah revolusi berlangsung para ulama-ulama Suriah tidak pernah ada yang satu pendapat dengan Syaikh Buti dalam kaitan berdirinya Syaikh Buti dengan rezim dan dukungannya untuk Basyar Al-Assad.
Begitupula saat revolusi Suriah(Syria) bermula, Syaikh Al-Buti terlihat tidak bersuara terhadap kekejaman rezim Assad.
Berbeda dengan Syaikh Muhammad Al-Ya'qubi, Syaikh Muhammad Ali As-Shabuni, Syaikh Kuraim Rajih, Syaikh Usamah Rifa'i, Syaik Saryah Al-Refai,Syaikh Samir Sakka yang sejak revolusi bermula mengajak ummat Islam untuk bangkit dan tidak bergabung dengan rezim Syiah Assad yang telah menyiksa dan membunuhi kaum muslimin. Pernyataan-pernyataan Syaikh Buti yang menunjukkan dukungannya terhadap Basyar Al-Assad dapat dilihat diberbagai video khutbahnya.
Syaikh Yusuf Qardhawi dan Syaikh Muhammad Ali As-Shabuni mengatakan dalam khutbahnya kemarin, Syaikh Muhammad Sa'id Ramadhan AL-Buti adalah seorang Syaikh yang luas ilmunya, namun sama seperti Syaikh-Syaikh lainnya yang berijtihad namun ternyata telah melakukan kesalahan dalam ijtihadnya. Dan ia telah melakukan kesalahan dengan berdirinya Syaikh Buti bersama dengan pemerintahan Assad.
Syaikh Muhammad Ya'qub mengatakan, selama dua tahun semenjak revolusi bermula ia terus melakukan pembicaraan dan debat dengan Syaikh Ramadhan Al-Buti mengenai berdirinya Syaikh Buti dengan Basyar Al-Assad. Hingga Akhirnya di penghujung tahun kedua revolusi ini, Syaikh Muhammad Ya'qub melihat sepertinya Allah telah membuka hati Syaikh Al-Buti dan Syaikh Al-Buti berniat untuk keluar dan tidak lagi mendukung Assad serta akan mengumumkan keluarnya ia dari pendukung Basyar Al-Assad. Rezim mendengar kabar ini dan memutuskan membunuh Syaikh Buti sebelum Syaikh mengumumkan berita keluarnya yang mengaibatkan rezim tidak bisa lagi memanfaatkannya untuk menyebarkan fitnah didalam ummat Islam.
- Keanehan Kabar Kematian Syaikh Al-Buti
Beberapa saat setelah Mujahidin FSA mengeluarkan pernyataan bahwa bukan mereka yang mengebom masjid Al-Iman yang kabarnya membunuh Syaikh Al-Buti, Basyar Al-Assad mengatakan di televisi pemerintah bahwa pemerintah sangat sedih atas kabar kematian Syaikh Al-Buti yang diakibatkan oleh bom bunuh diri dari pemberontak dan mengatakan bahwa darah Syaikh Al-Buti tidak akan meninggal sia-sia, keluarga Syaikh Buti akan ditanggung kehidupannya oleh pemerintah.
Berbagai keanehan bisa kita lihat di berita dan video yang direkam oleh pemerintah Syria(Suriah) dan disiarkan di stasiun televisi pemerintah segera setelah kejadian terjadi. TV Syria mengabarkan bahwa ada pengeboman di dalam masjid Al-Iman di kota Damaskus maghrib 21 Maret 2013 dengan jumlah korban tewas 42 orang dan 80 orang luka-luka. Namun tidak terlihat adanya bekas-bekas peledakan didalam masjid. Kondisi baik didalam dan diluar masjid tampak seperti biasa, bahkan Al-Quran yang letaknya didekat Syaikh Al-Buti duduk tidak terbakar. Lalu stasiun televisi pemerintah Syria(Suriah) memberitakan bahwa pengeboman dilakukan oleh pemberontak dengan bom bunuh diri saat sedang dilaksanakan kajian oleh Syaikh AL-Buti didalam masjid, namun sesudah berita ini disiarkan ada berita lagi yang mengatakan bahwa pemberontak mengebom masjid dengan mortir.
Anehnya, seluruh mayat yang ditemukan didalam masjid nampak ada bekas tembakan dikepalanya, bahkan mereka masih menggunakan sepatu didalam masjid dan pakaiannya tampak rapih, padahal warga Syria adalah orang-orang yang sangat menjaga kebersihan masjid-masjid mereka dan tidak pernah menggunakan sepatu didalam masjid. Sajadah tempat mereka duduk juga tidak ada bekas terbakar, begitu juga pakaian mereka, hanya ada darah yang keluar dari kepala mayat.
Semenjak revolusi Syria berlangsung, Syaikh Al-Buti selalu dijaga ketat oleh para penjaga dalam jumlah besar yang diperintahkan oleh Assad untuk mengawalnya kemanapun. Untuk Masuk kedalam masjid Iman tempat Syaikh Al-Buti biasa berkhutbah harus diperiksa oleh para penjaga dan terdapat kamera diseluruh penjuru masjid yang menyulitkan orang untuk berusaha bertindak rusuh didalam masjid tersebut apalagi membawa bom dan senjata.
Setelah berita ini tersebar, warga Syria(Suriah) yang berada disekitar masjid berusaha untuk ke masjid untuk melihat kejadian sebenarnya. Namun sebelum orang-orang masuk, tentara segera mengusir mereka dan hanya para tentara, stasiun televisi milik pemerintah yang dipebolehkan masuk.Perlu diketahui bahwa masjid Al-Iman terletak disebelah kantor keamanan militer Syria(Suriah) dan markas komando pusat sehingga dengan cepat tentara berjaga-jaga disekitar masjid sehingga tidak ada yang dapat mendekati masjid.
- Potensi Tersebarnya Fitnah Baru Atas Kaum Muslimin
Berita kematian Syaikh Al-Buti meramaikan diskusi dan debat mengenai salah benarnya sikap dan kata-kata yang dikeluarkannya, yang dianggap menguntungkan rezim Basyar Al-Assad.
Basyar Al-Assad dan para pendukungnya terus melakukan propaganda di media-media berita bahwa pembunuh Syaikh Ramadhan Al-Buti adalah pihak pemberontak(dan yang dimaksudkan pemberontak disini adalah Mujahidin), mereka terus membuat berita-berita dusta sehingga orang-orang yang menyukai Syaikh Ramadhan Al-Buti terutama murid-murid beliau menjadi bingung dan menyalahkan mujahidin yang telah membunuh Syaikh Al-Buti. Semua ini membuat timbulnya perpecahan diantara umat Islam baik yang didalam dan diluar Syria(Suriah), sehingga mereka tidak lagi fokus terhadap isu yang sebenarnya terjadi pada kaum muslimin di Suriah dan memudahkan Assad dan tentara-tentara Syiahnya membunuhi lebih banyak kaum muslimin Suriah.
"Hingga kini belum ada yang melihat jasad Syaikh Ramadhan Al-Buti. Seluruh kaum muslimin Suriah masih bertanya-tanya mengenai keberadaan Syaikh sebenarnya, apakah ia sudah meninggal atau ditangkap oleh rezim dan masih dalam keadaan hidup. Seluruh warga Syria mengatakan kejadian pembunuhan Syaikh Al-Buti yang disiarkan pemerintah rezim Assad seperti rekayasa pemerintah."
Dimanapun Syaikh Ramadan Al-Buti berada, bila ia masih hidup semoga Allah membukakan baginya pintu hidayah dan menjaganya. Dan bila ia sudah meninggal, Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya, telah membukakan pintu taubah baginya sebelum ia meninggal dan tidak menjadikan fitnah atas kaum muslimin sesudah kematiannya. wallahu 'alam.
sumber: https://www.facebook.com/Syria.Care.Indonesia
Sampai berita ini diturunkan tidak ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan itu. Begitu berita peledakan dan kematian Syaikh Ramadhan AL-Buti terdengar, Mujahidin Pembebasan Suriah (Mujahidin FSA/Jaisyul Hurr) mengeluarkan pernyataan dan menyatakan tidak bertanggung jawab atas ledakan itu, dan menegaskan sikapnya untuk tidak pernah menyerang rumah ibadah, dan sebagaimana yang kita telah ketahui selama ini, mujahidin selalu berusaha membebaskan dan menjaga masjid-masjid sedangkan tentara Assad selalu berusaha menghancurkan dan menghinakan masjid umat Islam.
- Pendapat Ulama-ulama Syam mengenai berdirinya Syaikh Buti bersama Pemerintahan Assad
Syaikh Muhammad Ya'qub seorang ulama besar dari tanah Syam(Suriah) mengatakan, sebelum dan sesudah revolusi berlangsung para ulama-ulama Suriah tidak pernah ada yang satu pendapat dengan Syaikh Buti dalam kaitan berdirinya Syaikh Buti dengan rezim dan dukungannya untuk Basyar Al-Assad.
Begitupula saat revolusi Suriah(Syria) bermula, Syaikh Al-Buti terlihat tidak bersuara terhadap kekejaman rezim Assad.
Berbeda dengan Syaikh Muhammad Al-Ya'qubi, Syaikh Muhammad Ali As-Shabuni, Syaikh Kuraim Rajih, Syaikh Usamah Rifa'i, Syaik Saryah Al-Refai,Syaikh Samir Sakka yang sejak revolusi bermula mengajak ummat Islam untuk bangkit dan tidak bergabung dengan rezim Syiah Assad yang telah menyiksa dan membunuhi kaum muslimin. Pernyataan-pernyataan Syaikh Buti yang menunjukkan dukungannya terhadap Basyar Al-Assad dapat dilihat diberbagai video khutbahnya.
Syaikh Yusuf Qardhawi dan Syaikh Muhammad Ali As-Shabuni mengatakan dalam khutbahnya kemarin, Syaikh Muhammad Sa'id Ramadhan AL-Buti adalah seorang Syaikh yang luas ilmunya, namun sama seperti Syaikh-Syaikh lainnya yang berijtihad namun ternyata telah melakukan kesalahan dalam ijtihadnya. Dan ia telah melakukan kesalahan dengan berdirinya Syaikh Buti bersama dengan pemerintahan Assad.
Syaikh Muhammad Ya'qub mengatakan, selama dua tahun semenjak revolusi bermula ia terus melakukan pembicaraan dan debat dengan Syaikh Ramadhan Al-Buti mengenai berdirinya Syaikh Buti dengan Basyar Al-Assad. Hingga Akhirnya di penghujung tahun kedua revolusi ini, Syaikh Muhammad Ya'qub melihat sepertinya Allah telah membuka hati Syaikh Al-Buti dan Syaikh Al-Buti berniat untuk keluar dan tidak lagi mendukung Assad serta akan mengumumkan keluarnya ia dari pendukung Basyar Al-Assad. Rezim mendengar kabar ini dan memutuskan membunuh Syaikh Buti sebelum Syaikh mengumumkan berita keluarnya yang mengaibatkan rezim tidak bisa lagi memanfaatkannya untuk menyebarkan fitnah didalam ummat Islam.
- Keanehan Kabar Kematian Syaikh Al-Buti
Beberapa saat setelah Mujahidin FSA mengeluarkan pernyataan bahwa bukan mereka yang mengebom masjid Al-Iman yang kabarnya membunuh Syaikh Al-Buti, Basyar Al-Assad mengatakan di televisi pemerintah bahwa pemerintah sangat sedih atas kabar kematian Syaikh Al-Buti yang diakibatkan oleh bom bunuh diri dari pemberontak dan mengatakan bahwa darah Syaikh Al-Buti tidak akan meninggal sia-sia, keluarga Syaikh Buti akan ditanggung kehidupannya oleh pemerintah.
Berbagai keanehan bisa kita lihat di berita dan video yang direkam oleh pemerintah Syria(Suriah) dan disiarkan di stasiun televisi pemerintah segera setelah kejadian terjadi. TV Syria mengabarkan bahwa ada pengeboman di dalam masjid Al-Iman di kota Damaskus maghrib 21 Maret 2013 dengan jumlah korban tewas 42 orang dan 80 orang luka-luka. Namun tidak terlihat adanya bekas-bekas peledakan didalam masjid. Kondisi baik didalam dan diluar masjid tampak seperti biasa, bahkan Al-Quran yang letaknya didekat Syaikh Al-Buti duduk tidak terbakar. Lalu stasiun televisi pemerintah Syria(Suriah) memberitakan bahwa pengeboman dilakukan oleh pemberontak dengan bom bunuh diri saat sedang dilaksanakan kajian oleh Syaikh AL-Buti didalam masjid, namun sesudah berita ini disiarkan ada berita lagi yang mengatakan bahwa pemberontak mengebom masjid dengan mortir.
Anehnya, seluruh mayat yang ditemukan didalam masjid nampak ada bekas tembakan dikepalanya, bahkan mereka masih menggunakan sepatu didalam masjid dan pakaiannya tampak rapih, padahal warga Syria adalah orang-orang yang sangat menjaga kebersihan masjid-masjid mereka dan tidak pernah menggunakan sepatu didalam masjid. Sajadah tempat mereka duduk juga tidak ada bekas terbakar, begitu juga pakaian mereka, hanya ada darah yang keluar dari kepala mayat.
Semenjak revolusi Syria berlangsung, Syaikh Al-Buti selalu dijaga ketat oleh para penjaga dalam jumlah besar yang diperintahkan oleh Assad untuk mengawalnya kemanapun. Untuk Masuk kedalam masjid Iman tempat Syaikh Al-Buti biasa berkhutbah harus diperiksa oleh para penjaga dan terdapat kamera diseluruh penjuru masjid yang menyulitkan orang untuk berusaha bertindak rusuh didalam masjid tersebut apalagi membawa bom dan senjata.
Setelah berita ini tersebar, warga Syria(Suriah) yang berada disekitar masjid berusaha untuk ke masjid untuk melihat kejadian sebenarnya. Namun sebelum orang-orang masuk, tentara segera mengusir mereka dan hanya para tentara, stasiun televisi milik pemerintah yang dipebolehkan masuk.Perlu diketahui bahwa masjid Al-Iman terletak disebelah kantor keamanan militer Syria(Suriah) dan markas komando pusat sehingga dengan cepat tentara berjaga-jaga disekitar masjid sehingga tidak ada yang dapat mendekati masjid.
- Potensi Tersebarnya Fitnah Baru Atas Kaum Muslimin
Berita kematian Syaikh Al-Buti meramaikan diskusi dan debat mengenai salah benarnya sikap dan kata-kata yang dikeluarkannya, yang dianggap menguntungkan rezim Basyar Al-Assad.
Basyar Al-Assad dan para pendukungnya terus melakukan propaganda di media-media berita bahwa pembunuh Syaikh Ramadhan Al-Buti adalah pihak pemberontak(dan yang dimaksudkan pemberontak disini adalah Mujahidin), mereka terus membuat berita-berita dusta sehingga orang-orang yang menyukai Syaikh Ramadhan Al-Buti terutama murid-murid beliau menjadi bingung dan menyalahkan mujahidin yang telah membunuh Syaikh Al-Buti. Semua ini membuat timbulnya perpecahan diantara umat Islam baik yang didalam dan diluar Syria(Suriah), sehingga mereka tidak lagi fokus terhadap isu yang sebenarnya terjadi pada kaum muslimin di Suriah dan memudahkan Assad dan tentara-tentara Syiahnya membunuhi lebih banyak kaum muslimin Suriah.
"Hingga kini belum ada yang melihat jasad Syaikh Ramadhan Al-Buti. Seluruh kaum muslimin Suriah masih bertanya-tanya mengenai keberadaan Syaikh sebenarnya, apakah ia sudah meninggal atau ditangkap oleh rezim dan masih dalam keadaan hidup. Seluruh warga Syria mengatakan kejadian pembunuhan Syaikh Al-Buti yang disiarkan pemerintah rezim Assad seperti rekayasa pemerintah."
Dimanapun Syaikh Ramadan Al-Buti berada, bila ia masih hidup semoga Allah membukakan baginya pintu hidayah dan menjaganya. Dan bila ia sudah meninggal, Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya, telah membukakan pintu taubah baginya sebelum ia meninggal dan tidak menjadikan fitnah atas kaum muslimin sesudah kematiannya. wallahu 'alam.
sumber: https://www.facebook.com/Syria.Care.Indonesia