-->

Surat Buya Hamka Kepada M. Natsir


PUISI ini ditulis Buya Hamka pada tanggal 13 November 1957 setelah mendengar pidato M. Natsir yang mengurai kelemahan sistem kehidupan buatan manusia dan dengan tegas menawarkan kepada Sidang Konstituante agar menjadikan Islam sebagai dasar Negara RI.
KEPADA SAUDARAKU M. NATSIR
Meskipun bersilang keris di leher
 Berkilat pedang di hadapan matamu
 Namun yang benar kau sebut juga benar 
Cita Muhammad biarlah lahir
Bongkar apinya sampai bertemuHidangkan di atas persada nusa Jibril berdiri sebelah kananmu
 Mikail berdiri sebelah kiri
 Lindungan Ilahi memberimu tenaga
 Suka dan duka kita hadapi
Suaramu wahai Natsir, suara kaum-mu
 Kemana lagi, Natsir kemana kita lagiIni berjuta kawan sepaham Hidup dan mati bersama-sama
 Untuk menuntut Ridha Ilahi
 Dan aku pun masukkan Dalam daftarmu……!
(dikutip dari buku “Mengenang 100 tahun HAMKA”)
Dan sajak berikut merupakan rangkaian dari sajak berbalas dari M Natsir pada Buya Hamka yang sebelumnya menyusun sajak untuk M Natsir yang berjudul “Kepada saudaraku M Natsir”.
DAFTAR
Saudaraku Hamka,Lama, suaramu tak kudengar lagiLama…
Kadang-kadang,
 Di tengah-tengah si pongah mortir dan mitralyur,
 Dentuman bom dan meriam sahut-menyahut,
 Kudengar, tingkatan irama sajakmu itu,
 Yang pernah kau hadiahkan kepadaku,
Entahlah, tak kunjung namamu bertemu di dalam ”Daftar”.
 Tiba-tiba,
 Di tengah-tengah gemuruh ancaman dan gertakan,
 Rayuan umbuk dan umbai silih berganti,
 Melantang menyambar api kalimah hak dari mulutmu,
 Yang biasa bersenandung itu,
 Seakan tak terhiraukan olehmu bahaya mengancam.
Aku tersentak,
 Darahku berdebar,
 Air mataku menyenak,
 Girang, diliputi syukur
Pancangkan!
 Pancangkan olehmu, wahai Bilal! Pancangkan Pandji-pandji Kalimah Tauhid,
 Walau karihal kafirun…
 Berjuta kawan sefaham bersiap masuk
 Kedalam ”daftarmu” … *
Saudaramu,
Tempat, 23 Mei 1959