-->

Bangunan Pemerintah Jadi Tempat Prostitusi

Kantor Pelayanan Retribusi yang berlokasi di kompleks Pasar Baru, Kelurahan Benpasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, kerap menjadi tempat mangkal pekerja seks komersial dan waria.
ResistNews - Kondisi bangunan calon Kantor Pelayanan Retribusi di kompleks Pasar Baru, Kelurahan Benpasi, Kecamatan Kota kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, kini semakin tak terawat. Kini gedung itu mangkrak dan justru digunakan untuk tempat prostitusi.
Gedung yang dibangun dengan dana ratusan juta rupiah oleh pemerintah setempat pada tahun 2005 lalu tidak berfungsi. Bangunan kosong itu kerap menjadi tempat mangkal sejumlah pekerja seks komersial (PSK) dan wanita pria (waria).
"Setiap malam Minggu, Kantor Pelayanan Retribusi itu penuh dengan para PSK dan waria yang berjumlah belasan orang, melakukan negosiasi dengan para pria hidung belang yang datang dengan menggunakan kendaraan roda dua. Aktivitas seperti itu biasanya dilakukan sampai tengah malam, bahkan dini hari baru mereka bubar," kata salah seorang warga yang tinggal di kompleks Pasar Baru, Senin (2/7/2012).
Ia mengatakan, praktik prostitusi di tempat itu sudah berlangsung sejak 2009 tanpa dihiraukan oleh petugas keamanan pasar yang setiap harinya rutin melakukan penjagaan maupun pengawasan. Menurutnya, tidak mungkin petugas keamanan pasar tak mengetahui praktik asusila tersebut. Hampir semua warga di kompleks tersebut sudah tahu bahwa gedung itu menjadi tempat kegiatan tidak senonoh.
"Karena itu, kami minta kepada pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Pendapatan Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten TTU agar menertibkan para PSK dan waria karena sangat mengganggu warga di kompleks ini," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Satpol PP Kabupaten TTU Agusto Solakana mengaku bahwa gedung itu sering dijadikan mangkal dadakan para PSK dan waria. Ia mengatakan, Satpol PP dan Dispenda Kabupaten TTU terus mengawasi dan memantau lokasi tersebut, termasuk menggelar inspeksi mendadak. Namun, aparat kesulitan mengamankan pelaku prostitusi.
"Upaya sudah dilakukan dengan cara inspeksi mendadak langsung bersama dengan pihak Dispenda. Namun, sampai saat ini belum berhasil kita amankan PSK dan waria karena diduga informasi itu telah bocor terlebih dahulu," kata Solakana.
Kepala Dispenda Kabupaten TTU Alexander Naikofi mengatakan akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk melakukan penertiban terhadap praktik prostitusi itu. Pihaknya juga akan menindak petugas keamanan yang diduga sengaja membiarkan para PSK dan waria di tempat itu.
"Saya baru tahu kalau ada tempat tempat prostitusi di dalam kompleks Pasar Baru. Kalau terbukti petugas keamanan yang sengaja membiarkan PSK dan waria beraktivitas bebas, maka kita akan berikan sanksi administrasi," kata Naikofi.
Pantauan Kompas.com sore tadi, terlihat jelas bangunan itu tidak terawat dan kotor. Di dalam ruangannya terdapat banyak kotoran hewan dan manusia. Sebagian kaca gedung masih utuh, tetapi sebagian lagi sudah pecah berantakan. Hanya ada dua ruang yang terlihat bersih dan sedikit terawat dan diduga sering digunakan untuk tindak asusila.(kompas)