-->

California Gelar Referendum Hapus Hukuman Mati


ResistNews - Negara Bagian California, AS, akan menggelar referendum untuk menentukan apakah hukuman mati akan dihapuskan atau tidak.


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/22/California_economic_regions_map_(labeled_and_colored).svg/220px-California_economic_regions_map_(labeled_and_colored).svg.pngPemungutan suara ini akan digelar pada November mendatang setelah lebih dari 500.000 orang mendukung penghapusan hukuman mati di negara bagian itu.

Sebagai pengganti, para terdakwa mati yang belum dieksekusi akan menjalani hukuman penjara seumur hidup.

Para aktivis antihukuman mati mengatakan jika hukuman mati dilaporkan maka California akan menghemat US$100 juta tiap tahun. Namun pendukung hukuman mati mengatakan penghapusan hukuman terberat ini bisa membahayakan sistem hukum yang sudah ada.

"Sistem hukum kita sudah rusak, mahal, dan selalu memiliki risiko menghasilkan kesalahan," kata Jeanne Woodford, mantan sipir LP San Quentin yang memiliki terpidana mati terbanyak di Amerika Serikat.

Woodford dan pendukung penghapusan hukuman mati mengatakan penghematan bisa dicapai dengan membatalkan semua hukuman mati dan memangkas ongkos pengacara yang menangani hukuman mati.

Biaya yang bisa dihemat dapat digunakan untuk membiayai investigasi kasus-kasus yang belum terpecahkan.

Dengan masalah keuangan yang terus dialami California, usulan untuk mereformasi sistem hukuman mati bisa diterima banyak kalangan.

Apalagi sejak hukuman mati kembali diberlakukan di California, baru 13 orang terpidana yang dieksekusi. Sejak 2006 belum ada lagi terpidana mati yang menjalani eksekusi.

Hasil sebuah penelitian menyebutkan, California menghabiskan US$184 juta tiap tahun untuk membiayai para terpidana mati dan untuk memastikan infrastruktur terkait eksekusi tetap bekerja.

Meski demikian para pendukung hukuman mati bisa berargumen bahwa prinsip hukuman mati harus tetap dipertahankan. Hal yang menyebabkan mahalnya anggaran adalah biaya penasihat hukum bagi para terpidana mati itu.

"Atas nama para korban kejahatan yang menderita di tangan para kriminal terkeji California, kami kecewa karena kelompok antihukuman mati terus mencari upaya untuk mengabaikan keinginan masyarakat dan menghapuskan hukuman mati," kata mantan jaksa Sacramento. (BBC/micom)