ResistNews - Ayah mertua Presiden Suriah Bashar al-Assad, Fawaz Akhras diketahui telah memberikan saran serta nasehat dalam upaya untuk melawan kritikan yang dituduhkan kepadanya. Khususnya terkait dengan tindak kekerasan yang terjadi di Suriah.
"Pada awal Desember 2011 Akhras menawarkan Assad dan Asma 13 opsi yang dapat menjadi bantahan dalam menjawab kritikan internasional dan membantu untuk membelokkan argumen," tulis The Guardian mengutip salah satu isi dari email pribadi Presiden Bashar al-Assad Jumat, (16/3/2012).
Dalam email kepada menantunya tersebut, Akhras juga menuduh media Inggris BBC telah mendistorsi sejumlah fakta terkait krisis Suriad. Akhras bahkan mempertanyakan sikap badan HAM PBB yang dinilainya terlalu berlebihan dalam menanggapi jumlah korban tewas dalam krisis Suriah.
Akhras membandingkannya dengan apa yang menimpa Libya ketika penggulingan terhadap rezim Muammar Khadafi terjadi tahun lalu.
Bocornya email yang dikirimkan Akhras kepada menantunya itu hanyalah salah satu dari ribuan isi email pribadi milik Presiden Assad dan istrinya Asma yang berhasil didokumentasikan oleh kelompok oposisi.
Oposisi Suriah bahkan mengatakan, mereka telah mendokumentasikan sekira 3.000 percakapan yang dilakukan Presiden Assad dan istrinya Asma sejak Juni 2011 lalu.
Bocornya isi dari email pribadi Ibu Negara Suriah Asma al-Assad bahkan mengungkapkan fakta yang jauh lebih mengejutkan. Ibu negara Suriah itu dikabarkan gemar menghabiskan ribuan dolar untuk berbelanja berbagai perhiasan dan barang-barang mewah lainnya ditengah krisis yang melanda Suriah.(rhs/okezone)
"Pada awal Desember 2011 Akhras menawarkan Assad dan Asma 13 opsi yang dapat menjadi bantahan dalam menjawab kritikan internasional dan membantu untuk membelokkan argumen," tulis The Guardian mengutip salah satu isi dari email pribadi Presiden Bashar al-Assad Jumat, (16/3/2012).
Dalam email kepada menantunya tersebut, Akhras juga menuduh media Inggris BBC telah mendistorsi sejumlah fakta terkait krisis Suriad. Akhras bahkan mempertanyakan sikap badan HAM PBB yang dinilainya terlalu berlebihan dalam menanggapi jumlah korban tewas dalam krisis Suriah.
Akhras membandingkannya dengan apa yang menimpa Libya ketika penggulingan terhadap rezim Muammar Khadafi terjadi tahun lalu.
Bocornya email yang dikirimkan Akhras kepada menantunya itu hanyalah salah satu dari ribuan isi email pribadi milik Presiden Assad dan istrinya Asma yang berhasil didokumentasikan oleh kelompok oposisi.
Oposisi Suriah bahkan mengatakan, mereka telah mendokumentasikan sekira 3.000 percakapan yang dilakukan Presiden Assad dan istrinya Asma sejak Juni 2011 lalu.
Bocornya isi dari email pribadi Ibu Negara Suriah Asma al-Assad bahkan mengungkapkan fakta yang jauh lebih mengejutkan. Ibu negara Suriah itu dikabarkan gemar menghabiskan ribuan dolar untuk berbelanja berbagai perhiasan dan barang-barang mewah lainnya ditengah krisis yang melanda Suriah.(rhs/okezone)