ResistNews - Meskipun terjadi kerusuhan politik dan keamanan, Yaman tetap menjadi tujuan favorit bagi mahasiswa asing yang ingin belajar Islam. "Saya merasa (seperti) rumah di sini," kata AbdulRahman, seorang mahasiswa Indonesia yang belajar di Hadramaut, kepada OnIslam.net, Senin 26 Maret.
"Saya belajar di Hadramaut karena merupakan sumber pengetahuan yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Inilah sebabnya mengapa kebanyakan mahasiswa lebih memilih untuk datang ke sini untuk belajar, karena kita merasa nyaman."
Mahasiswa Indonesia tersebut mengatakan ia datang ke Yaman untuk mempelajari Islam meski ada peringatan dari kedutaan tentang kerusuhan politik dan keamanan di Yaman.
"Kami berbagi visi yang sama dalam Islam. Kami diantara saudara-saudara kami," ungkapnya.
"Yaman adalah negara keduaku. Aku tidak bisa membayangkan meninggalkannya."
Ada 1.800 mahasiswa Indonesia terdaftar di Yaman, menurut kedutaan Indonesia. Mahasiswa asing yang ingin belajar agama tersebar di seluruh Yaman antara lain di Dar al-Hadits di provinsi utara Sa'ada, yang dijalankan oleh Salafi, atau Imam University di ibukota Sanaa. Namun, Hadramaut di Yaman selatan adalah tujuan terbesar dari siswa luar negeri, khususnya mereka yang berasal dari Timur Jauh.
"Mayoritas siswa kami belajar di Hadramaut," kata seorang diplomat Indonesia kepada OnIslam.net.
"Tempat itu tenang. Siswa yang sedang belajar di luar Hadramaut telah diminta untuk meninggalkan negara itu selama krisis."
[muslimdaily.net/onislam]