ResistNews - Kepala polisi Dubai, Letnan Jenderal Dahi Khalfan, kembali melancarkan serangan tajam kepada Ikhwanul Muslimin, dalam perkembangan baru dari krisis yang meletus pada Jumat pekan lalu setelah Khalfan mengatakan ia bermaksud menangkap seorang mantan ikon Ikhwanul Muslimin.
Sebelumnya seorang juru bicara Ikhwan, Mahmud Ghazlan, mengkritik niat Departemen Kepolisian Dubai untuk meminta Interpol menangkap kepala persatuan ulama Internasional dan mantan anggota Ikhwan Syaikh Yusuf al-Qaradhawi.
Dalam wawancara dengan koran Echuroukonline Aljazair, Khalfan mengatakan alasan di balik serangan Mahmud Ghazlan kepada dia adalah pernyataan yang dia buat dua bulan lalu di sebuah konferensi di Bahrain ketika ia memperingatkan bahaya Ikhwan untuk keamanan negara-negara Teluk.
"Sungguh aneh bahwa selama beberapa dekade mereka telah menuduh aparat, negara dan presiden dari segala macam korupsi dan penindasan kebebasan berpendapat, dan ketika saya mengatakan organisasi ini adalah ancaman bagi keamanan Teluk mereka malah marah," katanya. "Mengapa Anda ingin membungkam orang, dan mengapa Anda tidak menerima perbedaan pendapat?"
"Dalam kunjungan ke Iran, kami telah melihat Ghazlan mengatakan bahwa Khomeini adalah idolanya," tambahnya. "Saya tidak pernah mengharapkan Ikhwan menyatukan pasukannya."
Khalfan kemudian menuduh Ikhwan ingin merebut kekuasaan di negara-negara musim semi Arab dengan dukungan dari Amerika Serikat.
"Perebutan kekuasaan oleh Ikhwan akan membagi dunia Arab menjadi dua bagian: Negara dengan Ikhwanul Muslimin dan negara-negara yang menolak berurusan dengan Ikhwanul Muslimin."
Dia kemudian mendesak Arab untuk tidak memberikan Suriah di tangan Ikhwanul Muslimin.(fq/amay/eramuslim)