ResistNews. Pakar komunikasi politik, Effendi Ghazali, menilai curahan hati
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak sesuai konteks. "Konteksnya
nggak terlalu tepat karena dia membahas keselamatan dirinya saat
berhadapan dengan bagian lain," ujarnya saat menghadiri HUT Kontras di
Jakarta, Selasa (20/3).
Menurut Effendi, beberapa bagian pidato SBY yang dianggap tak sesuai konteks antara lain membandingkan dirinya dengan dua presiden yang lain (Soekarno dan Soeharto). Pasalnya kedua presiden itu tidak suka curhat. "Apa Anda pernah dengar Bung Karno curhat atau Pak Harto curhat, pernah dengar gak?" tanyanya.
Kedua, lanjut Effendi, saat SBY pidato soal sikap mahasiswa yang cenderung anarkis akibat gejolak kenaikan harga BBM. "Ada mahasiswa yang terancam keselamatanya ketika saat demo. Oke Anda bilang mahasiswa agak anarkis, tapi bagian lain polisinya juga sangat mengimbangi, dalam artian represif juga," katanya.
Lebih jauh Effendi mengatakan curhat adalah karakter yang sudah melekat SBY. Menurutnya sejak 2009 hingga kini, setidaknya telah empat kali SBY curhat tentang keselamatan dirinya. Di antaranya saat bom Hotel Ritz Carlton, dimana SBY menunjukan foto-foto dirinya yang menjadi target sasaran teroris
Menurut Effendi, beberapa bagian pidato SBY yang dianggap tak sesuai konteks antara lain membandingkan dirinya dengan dua presiden yang lain (Soekarno dan Soeharto). Pasalnya kedua presiden itu tidak suka curhat. "Apa Anda pernah dengar Bung Karno curhat atau Pak Harto curhat, pernah dengar gak?" tanyanya.
Kedua, lanjut Effendi, saat SBY pidato soal sikap mahasiswa yang cenderung anarkis akibat gejolak kenaikan harga BBM. "Ada mahasiswa yang terancam keselamatanya ketika saat demo. Oke Anda bilang mahasiswa agak anarkis, tapi bagian lain polisinya juga sangat mengimbangi, dalam artian represif juga," katanya.
Lebih jauh Effendi mengatakan curhat adalah karakter yang sudah melekat SBY. Menurutnya sejak 2009 hingga kini, setidaknya telah empat kali SBY curhat tentang keselamatan dirinya. Di antaranya saat bom Hotel Ritz Carlton, dimana SBY menunjukan foto-foto dirinya yang menjadi target sasaran teroris