Dua pialang di Wall Street merenungi anjloknya harga saham |
ResistNews - Berbagai masalah yang mencemaskan investor sepanjang tahun ini, seperti utang Eropa dan ketakutan resesi baru di Amerika Serikat, menghantam pasar saham Jumat, 9 September 2011. Dow Jones Industrial Average anjlok lebih dari 300 poin.
Penurunan ini juga tak menutup kemungkinan membuat Dow turun ke tingkat terendah sejak terjun bebas pada 22 Agustus. Dow berakhir turun 304 poin, atau 2,7 persen, dan ditutup pada 10.992, terendah dalam tiga pekan ini.
"Pasar selalu terombang-ambing antara rasa takut dan keserakahan, dan hari ini indeks turun cukup banyak," kata Kim Caughey Forrest, analis ekuitas di Fort Pitt Capital Group, seperti dikutip laman Associated Press.
Indeks Standard & Poor 500 ditutup turun 32 atau 2,7 persen, menjadi 1.154. Indeks komposit Nasdaq turun 61 atau 2,4 persen, pada 2468. Ketiga indeks berakhir turun selama sepekan.
Jumat kemarin merupakan kesempatan pertama pasar untuk bereaksi setelah Presiden Barack Obama mengajukan anggaran paket pengentasan ke Kongres. Paket ini nilainya sangat besar, mencapai US$447 miliar atau Rp4.000 triliun lebih.
Selain itu, sentimen negatif juga terjadi di pasar Eropa. Juergen Stark, petinggi Bank Sentral Eropa mengundurkan diri, hampir tiga tahun sebelum akhir masa jabatannya pada 2014. Hal ini dinilai pasar mencerminkan ketidaksepakatan yang mendalam di kalangan pengendali moneter atas upaya pemecahan masalah ekonomi di Eropa. Kondisi ini makin membuat takut para investor. (vivanews.com)