ResistNews - Wakil pembicara pertama dari dewan legislatif Palestina (PLC) Ahmad Bahr mengatakan bahwa eskalasi militer Israel yang ditujukan ke Gaza dalam upaya untuk memaksakan apa yang disebut sebagai "gencatan senjata dengan aksi pembunuhan berlanjut," di Jalur Gaza.
Dalam siaran pers pada Kamis kemarin (25/8), Bahrul menyatakan bahwa negara pendudukan Israel ingin rakyat Palestina tetap tangannya terlipat dan tetap diam menonton darah mereka tertumpah.
Dia menekankan bahwa rakyat Palestina menolak persamaan disfungsional tersebut dan gencatan senjata harus bersama dan tanpa syarat.
Pemerintah pendudukan Israel ingin menyesuaikan gencatan senjata dengan keinginan mereka sendiri, sehingga dapat memberikan dirinya hak untuk melanggarnya, anggota parlemen itu mengatakan.
"Gencatan senjata yang diusulkan oleh pendudukan yang ditujukan untuk memaksakan syarat-syarat penyerahan dan kepatuhan rakyat Palestina dan perlawanan mereka, dan ini tidak dapat diterima dengan cara apapun," tambahnya.(fq/pic/eramuslim.com)
Dalam siaran pers pada Kamis kemarin (25/8), Bahrul menyatakan bahwa negara pendudukan Israel ingin rakyat Palestina tetap tangannya terlipat dan tetap diam menonton darah mereka tertumpah.
Dia menekankan bahwa rakyat Palestina menolak persamaan disfungsional tersebut dan gencatan senjata harus bersama dan tanpa syarat.
Pemerintah pendudukan Israel ingin menyesuaikan gencatan senjata dengan keinginan mereka sendiri, sehingga dapat memberikan dirinya hak untuk melanggarnya, anggota parlemen itu mengatakan.
"Gencatan senjata yang diusulkan oleh pendudukan yang ditujukan untuk memaksakan syarat-syarat penyerahan dan kepatuhan rakyat Palestina dan perlawanan mereka, dan ini tidak dapat diterima dengan cara apapun," tambahnya.(fq/pic/eramuslim.com)