-->

Bernanke: Pemulihan Krisis Jauh dari Harapan

Indeks Dow Jones sempat jatuh hingga 221 poin paska pidato Bernanke.

Gubernur Bank Sentral AS, Ben Bernanke (AP Photo/Evan Vucci)
ResistNews - Gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve), Ben Bernanke, tidak akan mengeluarkan kebijakan baru untuk memicu pertumbuhan ekonomi. Namun, Bernanke memberi sinyal agar Kongres melakukan aksi untuk menstimulus ekonomi.

Saat menjadi pembicara dalam konferensi ekonomi tahunan di Jackson Hole, Wyoming, Amerika Serikat, Kamis 25 Agustus 2011, Bernanke mengatakan, ketika rekor suku bunga rendah akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pelemahan ekonomi membutuhkan tindakan lebih lanjut dalam jangka pendek.

"Sudah jelas bahwa tidak ada dukungan kuat untuk pemulihan krisis, jauh dari yang kami harapkan," kata Bernanke seperti dikutip dari laman msnbc.

Selain itu, Bernanke mengatakan The Fed akan segera bertemu selama dua hari pada September, dibanding merencanakan satu hari untuk terus mempertimbangkan tambahan stimulus moneter.

Di bursa Wall Street, harga sejumlah saham jatuh setelah pialang bereaksi negatif menanggapi pidato Bernanke. Di awal pekan ini, harga saham kembali stabil, setelah investor memperkirakan The Fed akan mengumumkan kebijakan baru untuk mengatasi melambatnya pertumbuhan ekonomi. Indeks Dow Jones sempat jatuh hingga 221 poin paska pidato Bernanke.

"Saya tak berharap dia menyampaikan sesuatu yang besar, dan dia memang tidak melakukannya," kata John Canally, analis dari LPL Financial di Boston. "Keheranan besar kami adalah mengapa The Fed mengadakan pertemuan dua hari ketimbang sehari di bulan September."

Dalam pidatonya, Bernanke juga membuka kemungkinan untuk mengambil langkah lebih lanjut guna memperkuat ekonomi.

Dia mengatakan, dalam jangka panjang pengurangan defisit diperlukan. Namun, ia menekankan bahwa pemulihan ekonomi ke depan bisa terancam jika pertumbuhan tidak diperkuat dari sekarang.

"Kebijakan fiskal seharusnya tidak mengabaikan kerapuhan pemulihan ekonomi saat ini," katanya.

Bernanke juga mengkritik penanganan Kongres terkait peningkatan utang. Menurut dia, kondisi itu bisa mengganggu perekonomian, dan dikhawatirkan membawa konsekuensi negatif dalam jangka panjang.

Pidato Bernanke disampaikan pada saat perekonomian AS dalam kondisi kritis. Beberapa ekonom bahkan khawatir resesi lain muncul dalam waktu dekat.

Alasannya, belanja konsumen melambat, harga rumah tertekan. Sementara itu, upah pekerja hampir tidak meningkat. Kondisi itu bisa memicu beban utang rumah tangga yang tinggi.

Namun, Bernanke masih menyatakan optimismenya ekonomi akan kembali pulih untuk jangka panjang. Sebelumnya, The Fed mengatakan akan mempertahankan tingkat suku bunga mendekati nol selama dua tahun ke depan untuk mengatasi lambatnya perekonomian. (art/vivanews.com)