Sebuah serial televisi Turki telah menjadikan pertikaian diplomatik Turki-Israel kembali mencuat. Serial televisi yang berjudul "the Valley of the Wolves", menuai kritikan dan kecaman dari pemerintahan Israel.
Dalam episode terbarunya, serial televisi ini menampilkan adegan dimana bintang serial tersebut yang bernama Polat Alemdar melakukan misi penyelamatan seorang anak laki-laki Turki yang diculik oleh agen Mossad Israel.
Tidak hanya itu, dalam episode terbaru tersebut dalam satu adegan ditampilkan bendera Israel yang berlumuran darah seorang agen Mossad yang ditembak oleh Polat Alemdar. Ketika agen Mossad yang kedua memperingatkan Alemdar bahwa dia saat ini berada di wilayah asing dan sedang melakukan tindakan kejahatan perang, Alemdar menjawab: "Apakah hanya anda yang diperbolehkan melakukan kejahatan perang?"
Dialog nasionalisme dan kemenangan agen rahasia Turki menjadi jualan dari serial yang lagi naik daun di Turki saat ini semenjak pertama kali di putar pada tahun 2003.
Serial televisi ini banyak mendapat kritikan karena didominasi oleh adegan tembak-menembak dan penyiksaan, kehidupan glamor seorang agen rahasia dan bisa mendorong anak-anak melakukan tindakan kekerasan.
"Saya percaya tim di belakang serial ini secara terbuka adalah rasis, membela tindakan di luar hukum, mengkampanyekan dan menggambarkan kekerasan ... dengan cara yang tidak akan pernah terlihat di Hitler Jerman atau Mussolini Italia," kata penulis dan penyair terkemuka Murathan Mungan menanggapi serial televisi ini.
Episode terbaru dari serial televisi "the Valley of the Wolves" telah mengakibatkan ketegangan kembali antara Israel dan Turki. Namun duta besar Turki untuk Israel mengatakan: "Mengapa pemerintah Israel, yang sama sekali tidak ragu-ragu untuk mengebom anak-anak yang mencari perlindungan di bawah bendera PBB, harus merasa sangat gelisah dengan serial "the Valley of the Wolves?" katanya dalam sebuah pernyataan.(fq/aby)