-->

Pesan Injil Juga Terdapat Pada Senapan Tentara Selandia Baru

Berangkat perang ke Afghanistan dengan pesan Injil yang tercetak pada senjata sangat tidak pantas bagi tentara Selandia Baru, kata Angkatan Pertahanan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kutipan kode Injil juga ditemukan pada teropong bidik yang digunakan tentara Selandia Baru di Afghanistan, namun Angkatan Pertahanan mengatakan alat tersebut akan dihilangkan.

ACOG (Advanced Combat Optical Gunsight) produksi Trijicon yang dipasang pada senapan milik tentara Kiwi ternyata juga terdapat kode Injil yang tertera pada bagian akhir kode angka alat tersebut, seperti yang dilaporkan koran Press dan ABC.

Kode tersebut salah satunya bertuliskan "JN:12" yang mengacu pada Yohanes 8:12.

Kode-kode ini juga terdapat pada alat teropong bidik yang digunakan militer Amerika dan Inggris.

Jurubicara Pasukan Pertahanan Mayor Kristian Dunne mengatakan, Selandia Baru, seperti negara-negara lain tidak sadar dan tidak suka dengan adanya kutipan Injil tersebut.

Produsen asal Amerika tersebut diberitahu untuk tidak lagi memasang kode tersebut pada produksi mereka yang baru dan mengenai teropong yang ada saat ini, kode Injil tersebut akan dihilangkan.

Mayor Dunne mengatakan, Angkatan Pertahanan memiliki sekitar 260 teropong bidik senapan yang sudah mereka beli sejak tahun 2004 dan militer Selandia Baru menggunakan produksi pabrik tersebut karena teropong produksi perusahaan tersebut adalah yang terbaik saat ini.

Produsen Amerika Trijicon mengatakan, militer Amerika telah menjadi pelanggan mereka sejak tahun 1995 dan perusahaan ini belum pernah menerima keluhan tentang kutipan Injil tersebut.

"Kami tidak mempublikasikan hal ini", kata Tom Munson direktur penjualan dan pemasaran Trijicon kepada media Amerika.

Teropong ini dibuat menggunakan tritium, sebuah radioaktif yang diciptakan dari hidrogen, untuk menciptakan cahaya dan membantu penglihatan mencapai target mereka.

Trijicon memasang kutipan Injil pada produksi teropong mereka sejak 30 tahun lalu oleh pendiri perusahaan tersebut Glyn Bindon, Bindon sendiri tewas dalam kecelakaan pesawat pada tahun 2003. Kemudian putranya bernama Stephen yang melanjutkan menjadi presiden perusahaan tersebut dan meneruskan tradisi memasang kode Injil pada teropong bidik produksi mereka.

[muslimdaily.net/tvnz.co.nz]