
Laporan itu menyebutkan rincian soal Narkoba dan penyebarannya di masyarakat Israel dan imbasnya bagi masyarakat Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Somarkov menyimpulkan bahwa badan intelijen Israel berada di balik promosi Narkoba di wilayah-wilayah Palestina bekerjasama dengan sejumlah kelompok perusak di pemerintah Otoritas Palestina.
Sejumlah informasi yang diperoleh penulis dari sumber khusus di Israel bahwa Israel merupakan pusat penting perdagangan Narkoba karena pedagang bahan terlarang itu memiliki hubungan kuat dengan pejabat Israel .
Penulis memiliki data resmi yang diperolehnya dari berbagai sumber bahwa Israel mengimpor setiap tahunnya lebih dari 100 ton mariyuna, 5 ton heroin, 3 ton kokain disamping lebih dari satu juta tablet ekstasi dan ratusan ribu obat-obatan terlarang yang bernama LSD. Adapun peredaran bahan terlarang Israel keluar masuknya adalah melalui perlintasan perbatasan darat dengan negara-negaraIsrael seperti Jordania, Mesir, dan Libanon, terutama di Taba Mesir.
Israel juga memperoleh langsung Narkoban dari negara-negara Asia melalui jalur udara. Atau melalui negara-negara Amerika, Eropa dan Amerika Selatan.
Pasca pertempuran di Libanon 2006, perbatasan Israel dan Jordania menjadi titik penting peredaran Narkoba Israel .
Israel menjadi terminal pusat internasional bagi peredaran Narkoba dan pemasarannya di negara Eropa dan egara Teluk, terutama kerajaan Arab Saudi, seperti penegasan Somarkov.
Sementara di Israel, kota Berseba adalah benteng terpenting dan paling murah mendapatkan bahan terlarang itu. Semua pedagang dan pecandu berburu Narkoba di kota tersebut.
Selain itu, pejabat komite Anti Narkoba dan Kejahatan di bawah PBB menegaskan bahwa Israel merupakan salah satu Negara yang paling banyak mengkonsumsi heroin di kalangan pemudanya.
Laporan akhir Agustus tahun lalu menyebutkan 2% pemuda Israel yang berusia antara 12-18 tahun mengaku telah mengkonsumsi heroin.
Yayasan Al-Quds Internasional tahun 2008 menurunkan laporan bahwa sebagian aparat keamanan Israel berusaha keras mengedarkan berbagai macam bahan terlarang kepada pemuda-pemuda Palestina di Tepi Barat terutama di Al-Quds.
Tujuan mengahancurkan pemuda Palestina itu dan menjadikan mereka salah satu pengedar.
TV Aljazeera dalam laporan September lalu menunuturkan bahwa para pedagang Narkoban di Al-Quds menjual barang haramnya di depan pasukan Israel dan milisi Abbas bahkan menjaganya. Menurut Al-Badiri, koresponden Aljazeera itu adalah laporan yang sangat menyakitkan hati.(Infplstn/sbl)