IBNU BINT AS SUDDI adalah seorang muhaddits yang merupakan murid dari Imam Malik. Suatu saat, ia berada dalam mejlais Imam Malik dank ala itu, sang guru ditanya mengenai masalah faraidh, dan menjawab dengan pendapat Zaid bin Tsabit.
Kamudian As Suddi pun menyahut,”Ali dan Ibnu Ma’sud tidak berpendapat seperti itu.”
Imam Malik pun member isyarat kepada para penjaga, hingga mereka pun datang, namun As Suddi memberikan perlawanan, hingga mereka berkata,”Apa yang harus kita lakukan terhadap tinta dan buku-buknya?” Imam Malik pun berkata,”Mintalah dengan baik.”
Imam Malik pun bertanya,”Dari mana engkau datang?” As Suddi pun menajwab,”Dari Kufah.”
Imam Malik berkata,”Kenapa engkau melanggar adab?” As Suddi menjawab,”Aku menyebutkan hal itu untuk memperoleh manfaat.”
Imam Malik pun berkata,”Sesungguhnya Ali dan Abdullah bin Mas`ud tidak bisa diingkari keutamaan mereka berdua, sedangkan penduduk negeri kami menggunakan pendapat Zaid bin Tsabit. Jika engkau bersama mereka, janganlah memulai pembicaraan dengan hal yang mereka tidak tahu, maka meraka pun memulai dengan kebencian terhadapmu.” (Siyar A’lam An Nubala, 11/177)
Apa yang disampikan Imam Malik di atas adalah nasehat yang amat berharga, dimana siapa saja perlu menghormati pendapat ulama yang digunakan oleh warga setempat dan tidak menyampaikan hal menyelisihinya dari ulama lain, karena hal itu akan menimbulkan interaksi yang tidak harmonis. [hidayatullah/ +ResistNews Blog ]