+ResistNews Blog - Lembaga HAM yang berbasis di New York, AS, Human Rights Watch (HRW) mengatakan bahwa anggota-angota kelompok milisi Syiah, yang telah dijadikan oleh rezim pemerintahan Irak menjadi bagian dari pasukan Negara, telah menculik dan membunuh puluhan warga Sunni di pusat kota Irak.
Selain itu milisi Syiah juga telah menghancurkan rumah-rumah, toko-toko penghidupan, bahkan Masjid-Masjid Sunni, seperti dilansir oleh Middle East Monitor.
Dalam sebuah laporan HRW yang dirilis pada hari Ahad (31/01/2016), Organisasi HAM terkemuka dunia ini mengatakan bahwa serangan-serangan itu juga diikuti dengan 2 pemboman berturut-turut di sebuah kafe di kota Muqdadiya di Provinsi Diyala pada 11 Januari, yang mana ISIL telah mengaku bertanggung jawab.
Anggota-anggota dari 2 Milisi Syiah yang dominan di Mkota uqdadiya, Brigade Badr dan League of Righteous Forces , merespons serangan itu dengan menyerang warga-warga Sunni, menghancurkan rumah-rumah mereka bahkan Masjid-Masjid Sunni pun dirusak. Mengutip laporan HRW, serangan Milisi Syiah itu menewaskan setidaknya lusinan jiwa dan mungkin banyak lagi.
“Sekali lagi warga-warga sipil membayar harga nyawa untuk kegagalan pemerintah Irak mengendalikan kontrol atas milisi-milisi,” kata Joe Stork, Wakil Direktur Human Rights Watch khusus kawasan Timur Tengah .
“Negara-negara yang mendukung pasukan keamanan Irak dan Popular Mobilization Forces (Pasukan Mobilisasi Rakyat) harus mendesak dan menuntut Baghdad untuk mengakhiri penyalahgunaan milisi-milisi yang mematikan ini.”
“Ujian untuk pasukan keamanan Irak dan peradilan Irak yang diakui akan membawa para pelaku yang bertanggung jawab atas serangan-serangan keji terhadap keadilan itu ke proses pengadilan yang adil dan dapat diakses publik,” kata Stork.
“Kemajuan dalam mengidentifikasi para tersangka dan menyerahkan mereka ke peradilan harus menjadi penanda penting bagi diteruskannya dukungan militer terhadap pasukan keamanan Irak.” [panjimas.com/ +ResistNews Blog ]
Selain itu milisi Syiah juga telah menghancurkan rumah-rumah, toko-toko penghidupan, bahkan Masjid-Masjid Sunni, seperti dilansir oleh Middle East Monitor.
Dalam sebuah laporan HRW yang dirilis pada hari Ahad (31/01/2016), Organisasi HAM terkemuka dunia ini mengatakan bahwa serangan-serangan itu juga diikuti dengan 2 pemboman berturut-turut di sebuah kafe di kota Muqdadiya di Provinsi Diyala pada 11 Januari, yang mana ISIL telah mengaku bertanggung jawab.
Anggota-anggota dari 2 Milisi Syiah yang dominan di Mkota uqdadiya, Brigade Badr dan League of Righteous Forces , merespons serangan itu dengan menyerang warga-warga Sunni, menghancurkan rumah-rumah mereka bahkan Masjid-Masjid Sunni pun dirusak. Mengutip laporan HRW, serangan Milisi Syiah itu menewaskan setidaknya lusinan jiwa dan mungkin banyak lagi.
“Sekali lagi warga-warga sipil membayar harga nyawa untuk kegagalan pemerintah Irak mengendalikan kontrol atas milisi-milisi,” kata Joe Stork, Wakil Direktur Human Rights Watch khusus kawasan Timur Tengah .
“Negara-negara yang mendukung pasukan keamanan Irak dan Popular Mobilization Forces (Pasukan Mobilisasi Rakyat) harus mendesak dan menuntut Baghdad untuk mengakhiri penyalahgunaan milisi-milisi yang mematikan ini.”
“Ujian untuk pasukan keamanan Irak dan peradilan Irak yang diakui akan membawa para pelaku yang bertanggung jawab atas serangan-serangan keji terhadap keadilan itu ke proses pengadilan yang adil dan dapat diakses publik,” kata Stork.
“Kemajuan dalam mengidentifikasi para tersangka dan menyerahkan mereka ke peradilan harus menjadi penanda penting bagi diteruskannya dukungan militer terhadap pasukan keamanan Irak.” [panjimas.com/ +ResistNews Blog ]