+ResistNews Blog - Surat kabar New York Times mengungkapkan rencana pemerintah Amerika Serikat untuk membentuk kelompok bersenjata baru di Libya, dalam rangka memerangi faksi-faksi mujahidin Islam.
Seperti dikutip New York Times dari seorang sumber tinggi pemerintah AS mengatakan, “Ini adalah rencana terbaru dari Presiden Obama mengenai konflik di Libya tanpa adanya konsultasi terlebih dahulu dengan Kongres.”
Sumber tersebut melanjutkan, “Saat ini Pentagon telah bergerak untuk mengumpulkan seluruh informasi intelejen di Libya. Dan operasi terbaru diperkirakan akan mancakup serangan udara dan pelaksanaan operasi khusus oleh pasukan elit AS.”
Menurut New York Times, rencana pembentukan ini sejalan dengan agenda besar AS yang akan menggelar operasi militer khusus dalam perang melawan Negara Islam di Irak dan Suriah.
Perlu diketahui bahwa konflik di Libya memanas setelah Mayjen Khalifa Haftar memberontak dan mengkudeta pemerintahan General National Congress (GNC), yang terpilih pada pemilu bulan Juli tahun 2012 lalu karena di dominasi oleh kalangan Islamis. (Rassd/Ram/eramuslim/ +ResistNews Blog )
Seperti dikutip New York Times dari seorang sumber tinggi pemerintah AS mengatakan, “Ini adalah rencana terbaru dari Presiden Obama mengenai konflik di Libya tanpa adanya konsultasi terlebih dahulu dengan Kongres.”
Sumber tersebut melanjutkan, “Saat ini Pentagon telah bergerak untuk mengumpulkan seluruh informasi intelejen di Libya. Dan operasi terbaru diperkirakan akan mancakup serangan udara dan pelaksanaan operasi khusus oleh pasukan elit AS.”
Menurut New York Times, rencana pembentukan ini sejalan dengan agenda besar AS yang akan menggelar operasi militer khusus dalam perang melawan Negara Islam di Irak dan Suriah.
Perlu diketahui bahwa konflik di Libya memanas setelah Mayjen Khalifa Haftar memberontak dan mengkudeta pemerintahan General National Congress (GNC), yang terpilih pada pemilu bulan Juli tahun 2012 lalu karena di dominasi oleh kalangan Islamis. (Rassd/Ram/eramuslim/ +ResistNews Blog )