+ResistNews Blog - Parlemen Filipina, Rabu (20/05), menyetujui pembentukan wilayah politik Bangsamoro di selatan Filipina sebagai bagian proses perdamaian dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF).
Rufus Rodriguez, ketua Komisi Ad-hoc UU Bangsamoro (BBL) di Senat Filipina, mengatakan persetujuan dilakukan lewat voting, dengan 50 suara setuju, 17 menolak, dan satu absen.
GMA News melaporkan BBL, yang akan menggantikan Wilayah Otonom Muslim Mindanao (ARMM) yang kontroversial, adalah prioritas pemerintahan Presiden Beningno Aquino III. Sebagai wilayah politik di selatan Filipina, Bangsamoro akan memiliki parlemen sendiri untuk entitas Muslim di Pulau Mindanao.
BBL adalah bagian dari kesepakatan damai yang ditanda-tangani Manila dengan MILF. Sebelumnya, ARMM adalah hasil perdamaian Manila dengan MNLF tahun 1996.
Semula ARMM dan BBL adalah dua wilayah politik terpisah, tapi Aquino menginginkan hanya ada satu wilayah untuk Bangsamoro di Pulau Mindanao. Situasi ini sempat menimbulkan kekecewaan di kalangan mantan MNLF.
Hataman yakin BBL adalah langkah besar menuju perdamaian abadi di wilayah Muslim Mindanao. Namun Franklin Drilon, ketua Senat Filipina, tidak memberi komitmen yang jelas untuk menyelesaikan BBL sebelum Kongres membubarkan sesi reguler kedua pada 11 Juni.
Jadi, masih ada jalan terjal bagi perdamaian di Mindanao. Di siis lain, BBL diperkirakan tidak akan konflik bersenjata di sejumlah propinsi di Pulau Mindanao, karena tidak seluruh elemen MILF menyetujui perdamaian dengan Manila.
Sebagian pejuang MILF keluar dan membentuk Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF), dan tetap mengobarkan perang gerilya terhadap Filipina. (wb/inilah/lasdipo/ +ResistNews Blog )