+ResistNews Blog - Delapan penjaga perbatasan Iran tewas dalam bentrok dengan Mujahidin Jaish al-Adl di dekat perbatasan dengan Pakistan. IRNA, kantor berita resmi pemerintah Iran menyatakan bentrokan terjadi pada hari Senin (6/4).
Ali Ashgar Mirshekari, wakil gubernur Propinsi Sistan-Baluchistan, mengatakan Mujahidin itu berasal dari Pakistan dan kemudian berhasil menyusup memasuki wilayah Iran.
Mujahidin kelompok Jaish-ul-Adl mengatakan para pejuangnya bertanggung jawab dalam penyerbuan di distrik Negur pada Senin malam, ungkap media Iran.
Pejabat Iran mendesak pemerintah Pakistan menangkap penyerang yang masih hidup dan berada di daerah perbatasan Iran-Pakistan.
Wilayah tenggara Iran, yang berbatasan langsung dengan Pakistan, terus bergolak. Di Baluchistan, sejumlah faksi jihad telah lama aktif. Beberapa sel-sel Al-Qaeda juga telah lama membentuk pergerakan di daerah itu dan disinyalir mengadakan kerjasama dengan Jaish Al-Adl.
Jaish ul-Adl adalah kelompok jihad Sunni yang berbasis di perbatasan Pakistan, mereka bertanggung jawab atas beberapa serangan lintas-perbatasan terhadap sejumlah militer Syiah di Iran. Kelompok ini didirikan pada tahun 2012 oleh anggota Jundallah, sebuah kelompok Sunni yang diketuai oleh Abdul Malik Rigi. Pemerintah Iran menganggap Jaish ul-Adl adalah organisasi ‘teroris’ yang mengancam keamanan negara tersebut.
Salah satu bentrokan yang paling mematikan oleh Mujahidin Jaish Al-Adl adalah padak Oktober 2013 ketika 14 penjaga perbatasan tewas dalam serangan yang juga dikomandoi oleh Mujahidin Pakistan-Iran ini. (thentl/lasdipo.co/ +ResistNews Blog )