+ResistNews Blog - Rencana awal, Kenada memperbantukan beberapa pasukan elitnya ke Irak untuk melatih pasukan Irak berperang melawan IS. Namun teori itu nampaknya berubah haluan, IS mengadakan serangan mendadak, meng-ambush pasukan elite Kanada dalam beberapa hari terakhir.
Insiden ini terungkap dalam briefing, Senin (19/1), yang dipimpin Brigjen Michael Rouleau.
“Pasukan saya telah menyelesaikan sesi perencanaan dengan para pemimpin senior Irak, beberapa kilometer di belakang garis depan,” ujar Rouleau, seperti dikutip situs alarabiya.
“Ketika mereka pindah ke depan untuk mengkonfirmasi perencanaan di garis depan dan memvisualisasi semua yang dibahas dalam peta, tiba IS menyerang dengan mortir dan senapan mesin,” lanjutnya.
Rouleau mengklaim pasukan elit Kanada menggunakan sniper untuk menetralisir keadaan. Tidak ada tentara Kanda yang cedera. Ia juga mengatakan insiden itu terjadi selama tujuh hari.
Kanada mengirim 600 pasukannya ke Irak, untuk berparitisipasi melatih tentara Irak menghadapi IS. Mereka tidak terlibat dalam operasi tempur, namun bukan tidak mungkin terpaksa mereka harus berhadap-hadapan dengan IS karena perang memang penuh kejutan. (ini/lasdipo/ +ResistNews Blog )