+ResistNews Blog - Perdana Menteri Inggris, David Cameron menyebutkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad sebagai bagian dari masalah kelompok militan ISIS. Cameron menegaskan akan mengerahkan segala kemampuan untuk memusnahkan ISIS.
Cameron tidak menolak kemungkinan Inggris bergabung dengan Amerika Serikat (AS) untuk menyerang ISIS. “Saya tidak melihat Assad sebagai bagian dari pemecahan masalah. Justru, dia adalah bagian dari masalah ini,” kata Cameron.
Ucapannya ini muncul setelah dia dan Presiden AS, Barack Obama menegaskan Inggris-AS tidak akan terintimidasi oleh eksekusi demi ekskusi yang dilakukan oleh gerakan radikal dari Irak dan Suriah tersebut.
Dalam sebuah langkah untuk aksi militer yang lebih luas terhadap ISIS, kedua pemimpin negara itu menulis mengenai bagaimana perkembangan kelompok tersebut di luar negeri. Khususnya soal pembunuhan terhadap dua warga AS, yang dianggap mengancam keamanan nasional.
“Jika teroris menilai kami akan melemah saat berhadapan dengan ancaman yang mereka lakukan, itu sama sekali tidak benar. Negara seperti Inggris dan Amerika tidak akan menjadi pengecut oleh tindakan pembunuhan yang barbar,” demikian tulis Cameron dan Obama di The Times, Kamis (4/9/2014).
“Kami harus memperlihatkan tekad nyata dan determinasi. Kami harus menggunakan setiap kekuatan dan gudang senjata dengan sekutu kami, untuk memastikan kami bisa melakukan apa saja untuk membasmi keberadaan organisasi mengerikan ini,” tambah Cameron. (okz/ +ResistNews Blog )
Cameron tidak menolak kemungkinan Inggris bergabung dengan Amerika Serikat (AS) untuk menyerang ISIS. “Saya tidak melihat Assad sebagai bagian dari pemecahan masalah. Justru, dia adalah bagian dari masalah ini,” kata Cameron.
Ucapannya ini muncul setelah dia dan Presiden AS, Barack Obama menegaskan Inggris-AS tidak akan terintimidasi oleh eksekusi demi ekskusi yang dilakukan oleh gerakan radikal dari Irak dan Suriah tersebut.
Dalam sebuah langkah untuk aksi militer yang lebih luas terhadap ISIS, kedua pemimpin negara itu menulis mengenai bagaimana perkembangan kelompok tersebut di luar negeri. Khususnya soal pembunuhan terhadap dua warga AS, yang dianggap mengancam keamanan nasional.
“Jika teroris menilai kami akan melemah saat berhadapan dengan ancaman yang mereka lakukan, itu sama sekali tidak benar. Negara seperti Inggris dan Amerika tidak akan menjadi pengecut oleh tindakan pembunuhan yang barbar,” demikian tulis Cameron dan Obama di The Times, Kamis (4/9/2014).
“Kami harus memperlihatkan tekad nyata dan determinasi. Kami harus menggunakan setiap kekuatan dan gudang senjata dengan sekutu kami, untuk memastikan kami bisa melakukan apa saja untuk membasmi keberadaan organisasi mengerikan ini,” tambah Cameron. (okz/ +ResistNews Blog )