+ResistNews Blog - Asisten pribadi UstazAbu Bakar Baasyir (ABB), Hasyim Abdullah, menyatakan bahwa Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) itu tidak berbaiat kepada "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS)melainkan pada "Daulah Khilafah Islamiyyah".
"Pemberitaan itu perlu diluruskan. ISIS itu sebelum terbentuknya Daulah Khilafah Islamiyyah," kata Hasyim di Cilacap, Senin malam (4/8/2014) seperti dikutip ANTARA.
Dalam hal ini, kata dia, setelah terbentuknya "Daulah Khilafah Islamiyyah" diangkatlah seorang khalifah sebagai "ulil amri". "Itulah yang membuat ustad ABB berbaiat kepada khilafah bukan kepada ISIS," jelasnya.
Menurut dia, ISIS hanyalah sebuah organisasi yang memperjuangkan kekuasaan di Irak dan Syam (Suriah) atau gerakan perjuangan melalui jihad.
Setelah di berbagai wilayah yang dikuasai ISIS diberlakukan syariat Islam, lanjut dia, maka dibentuklah khilafah sehingga berubah menjadi "Daulah Khilafah Islamiyah".
"Atas dasar Daulah Khilafah Islamiyah itulah, banyak orang berbaiat karena menyangkut keyakinan. Dalam Islam itu, apabila sudah terbentuk khilafah maka wajib bagi kaum muslimin di mana saja untuk berbaiat kepada khalifah karena kalau tidak (berbaiat, red.) akan terkena ancaman Rasulullah, yaitu matinya mati jahiliyah," katanya.
Ia mengatakan bahwa masalah berbaiat kepada khalifah tersebut banyak dijelaskan dalam hadis Rasulullah.
Lebih lanjut, Hasyim mengatakan bahwa organisasi Hizbut Tahrir bercita-cita mendirikan "khilafah" namun sampai sekarang belum terbentuk.
"Nah, ini khilafah itu sudah terbentuk, Irak dan Syam (Suriah). Makanya banyak orang berbondong-bondong berbaiat karena masalah agama," tegasnya.
Akan tetapi yang dipermasalahkan saat ini, kata dia, bukan masalah khalifahnya melainkan ISIS-nya. "Seolah-olah ada unsur kriminalnya, padahal tidak ada. Kalau bicara khalifah itu kewajiban semua orang," katanya.
Terkait pemberitaan mengenai Ustaz Abu membaiat sejumlah terpidana kasus terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Hasyim mengatakan bahwa hal itu perlu diluruskan.
"Ustaz ABB itu bukan membaiat yang ada di dalam (Lapas Pasir Putih, red.), tetapi bersama-sama dengan orang yang sepaham atau orang yang sudah sepakat untuk berbaiat kepada khalifah," katanya.
Dari 43 terpidana kasus terorisme di Lapas Pasir Putih, kata dia, ada 23 orang termasuk Ustaz Abu yang sepakat untuk berbaiat kepada khalifah.
Menurut dia, Ustaz Abu menghormati perbedaan keyakinan sehingga tidak memaksa terpidana kasus terorisme lainnya untuk berbaiat kepada khalifah.
"Masalah berbaiat itu masalah perbedaan sudut pandang dalam agama. Mestinya ulama berbicara masalah ini," katanya. [suara-islam.com/ +ResistNews Blog ]