+ResistNews Blog - Organisasi Syiah Hizbullah Lebanon baru-baru ini dikabarkan menarik sepertiga dari pasukannya di Suriah untuk dipindahkan ke Irak.Para milisi itu diperbantukan untuk mendukung pemerintah Irak menghadapi pejuang Ahlu Sunnah.
Dilansir dari media almoslim, Senin (30/06), sejumlah sumber di Suriah mengungkap bahwa penarikan itu setelah milisi pro Bashar Al-Asad bekerja sama dengan Syiah Hizbullah berhasil merebut wilayah Kalamoon di pedesaan Damaskus. Atas permintaan Teheran, lanjut sumber itu, Hasan Nasrallah memindahkan sekitar 1.500 tentaranya ke Irak untuk bergabung dengan milisi Syiah menghadapi pejuang Suku.
Informasi tersebut dibenarkan oleh seorang perwira senior di dinas intelijen Suriah yang beberapa minggu lalu membelot dari kesatuannya di pedesaan Damaskus. Perwira yang saat ini bergabung dengan Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) itu memperkirakan bahwa kerugian Syiah Hizbullah sejak mengumumkan perang terbuka di Suriah pada akhir 2012 lalu mencapai 850 milisi tewas dan lebih dari dua ribu luka-luka. Sementara jumlah yang tertawan sekitar 180 milisi.
Sebelumnya, hal serupa juga dilakukan milisi-milisi Syiah yang turun di Suriah mendukung rezim Bashar Al-Asad. Mereka pulang ke Irak dan membentuk brigade baru untuk menghadapi para pejuang Ahlu Sunnah di Irak.
para aktivis menyebarkan sebuah video yang memperlihatkan sekumpulan milisi Syiah bayaran asal Irak mengumumkan kemarahan dan kesiapan mereka untuk membela negaranya dari ancaman pejuang Ahlu Sunnah. Pengambil gambar mengatakan bahwa video ini diambil dari dalam Suriah.
Dalam rekaman itu, mereka mendeklarasikan pembentukan satuan tempur yang dinamakan ‘Brigade Kemarahan Alawi’ dengan jumlah personel sekitar 7.000 pasukan Syiah. Para petempur itu berasal dari brigade Syiah Liwa Dzul Fikar dan Liwa Imam Husain. Kedua brigade tersebut merupakan brigade Syiah asal Irak yang banyak berada di sekitar kota Sayyida Zainab, Damaskus, Suriah.
Para komandan milisi Syiah, seperti komandan Liwa Husain Amjad Al-Bahadali, komandan Liwa Dzul Fikar Syahad Al-Jaburi dan komandan liwa Asadullah Ghalib Abu Fatimah Al-Mausuwi muncul dalam rekaman video itu. [kiblat.net/ +ResistNews Blog ]