-->

Situs The Daily Beast: ISIS Sedang Berusaha Membangun Pasukan Angkatan Udara


+ResistNews Blog - Situs berita The Daily Beast, pada hari Rabu (25/6/2014) menurunkan laporannya yang berjudul “ISIS Berupaya Membangun Pasukan Angkatan Udara Sendiri” dengan melancarkan operasi militer penaklukan terhadap Bandara Militer terbesar di Iraq.

Dalam perjalanannya menuju penaklukan ibukota Baghdad, Mujahidin Daulah Islam Iraq dan Syam telah merebut ribuan kendaraan militer modern. Dan kini ISIS tengah membangun pasukan angkatan udaranya dengan menyerang, mencoba menguasai Pangkalan Udara Balad, bandara militer terbesar di Iraq dan salah satu pos penting bagi Amerika di era invasi tahun 2003.

Balad menjadi rumah bagi banyak mekanisme perang paling mahal dan modern yang dimiliki oleh rezim al Maliki, termasuk helikopter transportasi buatan Rusia, sejumlah pesawat pengintai, dan armada truk pick-up yang dilengkapi dengan senapan mesin berat.

Sebagaimana laporan yang dikumpulkan oleh Inteleijen dan para pengamat dilansir dari Reuters, markas tersebut kini tengah dikepung dari tiga sisi oleh para Jihadis yang berafiliasi pada Daulah Islam Iraq dan Syam, menghujaninya bertubi-tubi dengan mortir.

“Kami menilai bahwa ISIS terus mengancam pangkalan udara dan kontrol Pasukan Keamanan Iraq atas markas tersebut ketika mereka bergerak ke selatan menuju Baghdad,” kata seorang pejabat senior intelijen AS pada wartawan.

Mengantisipasi Terulangnya Skenario “Hujan Bom Barrel Suriah” di Iraq

Para pengamat dan analis Militer meyakini, tidak ada jaminan para anggota ISIS tahu bagaimana cara mengoperasikan atau memelihara pesawat yang tersimpan di sana. Meski beberapa laporan mengabarkan Mujahidin Daulah Islam telah menerbangkan helikopter tempur di sejumlah tempat.

Akan tetapi, pengambil alihan Bandara Balad tetap menjadi pukulan mengerikan bagi seluruh pasukan pertahanan Iraq.

Pertama, jika ISIS berhasil mendapatkan akses ke dalam Balad, mereka akan memperoleh persenjataan signifikan nan modern melimpah untuk menambah stok kendaraan-kendaraan militer, senjata dan peralatan lainnya.

James Codling, yang menjabat sebagai Kontraktor dan Insinyur Senior di Iraq antara tahun 2008 dan 2012, mengatakan kepada The Daily Beast ketika pasukan AS meninggalkan negara itu pada tahun 2011, mereka meninggalkan sedikitnya 1.000 truk dan kendaraan lainnya, beberapa dari mereka dilapisi baja, bersama dengan 500 sampai 600 generator listrik portabel.

Dia juga mengatakan Balad dihuni oleh banyak helikopter transportasi militer buatan Rusia Mi-8, pesawat pengintai kecil, kendaraan taktis militer, Humvee dan armada truk pick-up dengan senapan mesin yang dipasang di punggung truk.

Pejabat intelijen senior AS yang memberikan penjelasan kepada wartawan Selasa lalu mengatakan kemampuan militer ISIS telah “meningkat secara drastis” karena senjata dan peralatan yang telah diperoleh dari basis-basis pertahanan Iraq dan Suriah yang banyak mereka kuasai.

Lalu kedua, andaipun jika ISIS belum bisa mengoperasikan semua peralatan udara tersebut, setidaknya mereka telah melumpuhkan kekuatan udara musuh, dan mengakibatkan pasukan Angkatan Darat Syiah Iraq sejajar dengan posisi Mujahidin yang tak memiliki kekuatan udara.

Dengannya, skenario rezim Bashar Assad yang menghalangi gerakan para pejuang dengan terus menerus membombardir wilayah-wilayah yang telah dibebaskan kecil kemungkinan akan terulang. Dan ini mematahkan teori orang-orang bahwa gerak cepat Mujahidin ISIS menguasai satu demi satu kota dan provinsi akan berbuah petakan an serangan balik. Analisa tersebut tertolak.

Kenapa? Realita menunjukkan dalam dua pekan terakhir, Daulah Islam Iraq dan Syam sendiri telah menaklukkan lima bandara militer. Dan kini mereka tengah berusaha menguasai bandara militer terbesar yang dengan jatuhnya markas tersebut, bisa dipastikan semakin melemahnya pertahanan rezim pemerintah Syiah Shofawiy. [shoutussalam.com/ +ResistNews Blog ]