-->

Ini Wawancara Ustadz Abu Bakar Baasyir Mengenai Status ISIS

Akhir-akhir ini banyak statemen dari para ulama mujahidin dunia tentang status ISIS (Islamic State of Iraq and Levant). 

Berikut ini adalah jawaban ustad Abu Bakar Baasyir atas persoalan tersebut sebagaimana dikutip dari al mustaqbal, Rabu (4/6/2014). 

Al-Mustaqbal Channel : “Ustadz, kami telah mendengar kabar bahwa Ustadz Abu mendukung ISIS, untuk itu kami ingin konfirmasi mengenai hal tersebut, apakah benar atau tidak?” 

Ustadz Abu bakar Baasyir : “Kami masih terus menyelidiki apakah ISIS sudah menjadi negara sesuai tuntutan Syariat atau belum, karena menurut dalil Syar’i yang benar yang disebut Daulah yaitu : Yang pertama, berkuasa melaksanaken Tasyri (hukum Islam) secara murni tidak dicampur dengan hukum yang lain. Yang kedua, mengamalken Hukum Islam secara Kaffah (menyeluruh), tidak ada satu pun yang ditinggalken. Kedua syarat ini yang sedang kita selidiki, tetapi tetap kita mendukung perjuangan mereka. Kemudian, kami berusaha melihat apakah JN dan ISIS bisa berdamai atau tidak. Berita yang kami dengar masih simpang siur, terutama mengenai ISIS juga masih simpang siur. Seperti ISIS, itukan di Iraq, tetapi ternyata ISIS belum sepenuhnya mendirikan negara di Iraq namun sudah menguasai Syam. Apa sebabnya kalo begitu? Padahal di Iraq, dia berjuang sudah lama dan kemudian ke Suriah, dan di Suriah sudah menguasai wilayah. Makanya kami terus mempelajari Daulah ini, bahwa betul-betul ini Daulah, kalau sudah Daulah maka kita wajib untuk mendukungnya. Tetapi perlu diketahui, walaupun sudah Daulah, jika ada orang yang belum berbai’at kepada Daulah, selama dia tidak berwala kepada negara kafir, maka tidak bisa dikafirken. Mati jahiliyah disitu artinya mati maksiat, selama dia tidak berwala kepada negara kafir. Sebagai contoh di Indonesia misalnya, dan ISIS sudah Daulah atau JN sudah Daulah umpamanya, dia tidak berbai’at kepada Daulah tetapi dia berbaro kepada Pancasila, maka dia tidak bisa dikafirken, dia itu masih jahiliyah masih maksiat. Ini merupakan syarah hadits ini (hadits tentang orang yang mati tetapi tidak ada bai’at dilehernya maka matinya jahiliyah – pent). Jadi masalah ini akan kita pelajari lagi, karena saya yakin ada unsur-unsur orang luar yang mencoba memecah. Tetapi kita tetap mendukung ISIS, karena di Syam itu sudah ada bukti-bukti bahwa ISIS sudah menerapkan hukum Islam secara murni dan kaffah. Tetapi untuk masalah mengapa ISIS tidak menerapkan hukum Islam di Iraq itu yang masih kita selidiki. Kita mengirim orang ke ISIS dan mengirim orang ke JN.” [kompasislam.com/al-mustaqbal.net/ +ResistNews Blog ]