Dilaporkan oleh koresponden Internasional AL RAI, Elijah Magnier, pengamat konflik Timur Tengah, Daulah Islam Iraq dan Syam telah menguasai area Tal Afar, setelah pertempuran selama dua hari melawan pasukan Iraqi Security Forces.
Seiring dengan jatuhnya kota tersebut, Mujahidin Daulah juga mengambil alih Bandara Tal Afar yang digunakan sebagai tempat lepas landas pesawat-pesawat tempur Iraq untuk membombardir kota Mosul dan menahan laju gerak Mujahidin.
Hanya dalam satu pekan pertempuran, setidaknya lima buah Bandara Internasional dan Militer di berbagai kota serta provinsi Iraq jatuh dalam genggaman bala tentara Mujahidin ISIS.
Bandara yang berhasil ditaklukkan pertama kali adalah Bandara Internasional Mosul, dimana Mujahidin Daulah memperoleh sejumlah helikopter dan dikabarkan telah menerbangkannya. Lalu menyusul penaklukan Bandara Militer K-2 atau yang lebih populer dengan nama Pangkalan Udara Shurqat di Provinsi Sholahuddin, Selatan Mosul.
Setelahnya Bandara Militer terbesar di Iraq, COB Speicher di kota Tikrit, yang digunakan sebagai salah satu pengkalan utama Tentara Penjajah Salibis Amerika selama Invasi Militer tahun 2003 menumbangkan rezim Ba’ath Saddam Hussein.
Kemudian Bandara Militer Albu Halej-Dhuluiya, di Provinsi Diyala, dan terakhir Bandara Tal Afar. InsyaAllah menyusul bandara militer lainnya. [shoutussalam.com/ +ResistNews Blog ]