-->

MUI-Lapan Bentuk Tim Kecil Bahas Kriteria Hisab dan Rukyat


+ResistNews Blog - KEPALA Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berharap Kemenag, MUI dan ormas Islam terus berupaya mencari titik temu yang bisa disepakati agar tercapai kesepakatan menetapkan awal Ramadhan dan Syawal.

“Kita harus berupa mencari titik temu, pada dasarnya untuk mencapai itu adalah kesepakatan, dan kesepakatan itu pada dasarnya menyamakan titik-titik temu yang akhirnya menjadi kesepakatan,” kata Ketua Lapan Thomas Djamaluddin saat ditemui di Kantor MUI, belum lama ini.

Dia mengakui untuk mencapai kesepakatan secara mendalam, memang masih perlu waktu yang panjang, namun kesepakatan awal untuk menetapkan kriteria-kriteria tersebut bisa dipercepat. “kriteria akan terus berkembang, kita ambil dulu yang bisa disepakati, sambil menyempurnakan kita memperbaiki,” katanya. Sehingga nantinya ada pencairan, bukan seperti sebelumnya yang seolah-olah tidak bisa diubah.

Pernyataan tersebut disampaikan seusai menemui Komisi Fatwa MUI. Dalam pertemuan tersebut, Komisi Fatwa menyampaikan fatwa MUI tahun 2004 yang memuat adanya rekomendasi untuk merumuskan kriteria yang nantinya menjadi pedoman bersama dalam penentuan Bulan Ramadhan dan Syawwal, baik dari Kemenag, MUI dan Ormas Islam.

Pertemuan tersebut juga menyepakati banyak gagasan, diantaranya menindak lanjuti rekomendasi dari kriteria tersebut dan bagaimana melaksanakannyai. “Tadi disepakati bahwa nanti akan dibentuk tim kecil yang mengkaji kerangkanya seperti apa, MUI yang diwakili Komisi Fatwa dan Dan Komisi Pengkajian masuk dalam Tim kecil, disamping ada tim dari Lapan dan ITB termasuk pengadilan agama yang sering menetapkan masalah hisab dan rukyat,” katanya.

Dalam penentuan kriteria tersebut, dia berarap masing-masing ormas utuk melepaskan dulu pegangannya, untuk kemudian dikaji dulu dari segi fiqhnya, kemudian dari segi astronominya, “Jadi dapat dikatakan kriteria yang sekarang ada, dilepaskan dulu, kita mengkaji dulu secara lebih terbuka, berdasarkan fiqh dan ilmunya,” tuturnya.

Dia optimis, jika upaya itu dilakukan akan terjadi kesepakatan yang bakal menuju pada titik temu, “Perbedaaan pasti banyak, tetapi titik temunya pasti ada, yang sekarang diupayakan nanti dari tim kecil itu, dari titik temunya nanti akan dipertemukan,” katanya.

Sejauh ini Thomas mengaku mendapatkan dukungan dari sejumlah tokoh ormas yang ingin ada penyatuan hari raya. “Dari orang per orang sudah terungkap banyak ormas-ormas ingin mencapai titik temu, hanya saja karena mereka mengadapi umat dan itu seringkali menjadi penghambat, tetapi dengan dialog dialog, Insya Allah bisa,” imbuhnya.

MUI dan Lapan menyepakati kerangkanya terlebih dahulu agar bisa merumuskan kriteria, selanjutnya diharapkan wakil ormas tidak membawa dirinya sendiri, tetapi membawa nama ormas, “Jadi nanti dalam keputusannya nanti sudah mewakili ormas, walaupun itu masih bersifat global,” pungkasnya seperti dikutip situs resmi MUI. [Islampos/ +ResistNews Blog ]