Xinjiang, wilayah yang kaya sumber daya alam dan lokasinya yang strategis terletak di perbatasan Asia Tengah , telah dilanda kekerasan selama bertahun-tahun. Pemerintah setempat menuduh kekerasan ini muncul oleh kelompok militan dan separatis.
Kelompok hak asasi internasional banyak yang menyebut bahwa penyebab kerusuhan sebenarnya adalah kebijakan tangan besi Cina, termasuk pada pembatasan terhadap budaya dan bahasa dari orang-orang Muslim Uighur yang menyebut Xinjiang sebagai rumah mereka.
Ketakutan Cina terhadap Islam telah berkembang sejak mobil terbakar di tepi Lapangan Tiananmen Beijing pada bulan Oktober 2013. Selain itu, munculnya kasus penikaman yang menewaskan 29 orang, membuat pemerintah setempat bertindak kejam terhadap umat Muslim. [islampos/e247/ +ResistNews Blog ]