“Berita (perpecahan) ini terlalu dibesar-besarkan media,” ungkap Ulama sekaligus Mujahidin Suriah, Syekh Mustafa Abdullah Rahaal kepada para wartawan dari Indonesia, termasuk Islampos, Selasa (18/3) di Malaysia.
Ulama yang diamanahkan mujahidin menjadi Ketua Mahkamah Syariah di Aleppo Selatan ini mengakui jika di kalangan mujahidin memang ada perselisihan. Karena mereka juga manusia. “Namun perselisihan tersebut tidak menimbulkan perpecahan di kalangan mujahidin,” terangnya mengingatkan.
“Visi misi kami sama, yaitu menegakkan kalimat Alloh dan mengembalikan suriah kepada keadilan, keamanan dan kemakmuran dengan menerapkan hukum Islam,” pesannya.
Ketua Yayasan Dakwah dan Amal Kebajikan Al Ahbaab ini juga menambahkan bahwa para mujahidin berada dalam satu barisan dan satu parit untuk melawan kezaliman rezim Bashar dan kekuatan kufur di belakangnya.
“Konflik yang terjadi di Suriah adalah konflik akidah antara umat Islam dengan Syiah,” terangnya.
Syekh Rahaal juga berpesan kepada kaum muslimin Indonesia dan seluruh umat Islam pada umumnya untuk membantu saudara seakidahnya di suriah. Dia mengingatkan bahwa Nabi Shalallahu ’Alaihi Wassalam telah bersabda: apabila telah rusak penduduk Syam, maka tidak ada kebaikan bagi kalian.
“Oleh sebab itu, membantu Suriah hakikatnya juga menjaga kebaikan kita semua,” imbuhnya.
Kalaupun tidak bisa langsung pergi ke Suriah, maka memberikan bantuan juga bagian dari jihad.
“Nabi Shalallahu ’Alaihi Wassalam bersabda: Barang siapa yang membekali seorang pejung maka dia telah berjihad fi sabilillah dan barang siapa yang menjaga dan merawat keluarga mujahid maka hakikatnya dia juga telah berjihad,” pungkasnya. [Islampos/ +ResistNews Blog ]