-->

Obama Kembali Tegaskan Akan Menutup Penjara Guantanamo


+ResistNews Blog - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menyampaikan kepada rakyatnya bahwa tahun 2014 akan menjadi waktu yang tepat untuk menutup fasilitas penjara di Teluk Guantanamo, Kuba. Pernyataan itu dia lontarkan pada saat menyampaikan pernyataan tahunan pada Rabu, 29 Januari 2014.

Stasiun berita Aljazeera melansir pernyataan Obama itu berbarengan dengan rencana Pemerintah Negeri Paman Sam itu untuk mengakhiri pengiriman tentara militer ke Afghanistan. Obama turut menyebut akan mulai menghapus perang fisik.

"Namun, hal itu membutuhkan dukungan dari Kongres untuk mencabut batasan yang masih tersisa dalam proses pemindahan tahanan," kata Obama.

Apabila hal itu dipenuhi, lanjut dia, maka Pemerintah AS dapat menutup penjara di Teluk Guantanamo. Namun, hingga kini dia masih segan menyebut tanggal pasti penutupan fasilitas tersebut.

Dia menyebut Pemerintah AS dapat menghadapi tindak teror bukan melalui cara aksi militer dan intelijen saja.

"Tetapi dengan tetap setia terhadap konstitusi dan menjadi contoh bagi negara lain di dunia," imbuh Obama.

Kendati memperbarui janjinya, namun Obama tidak mengungkap bagaimana cara dia akan mengosongkan Penjara Guantanamo yang hingga kini masih dihuni oleh 155 napi. Janji itu juga sempat dilontarkan Presiden ke-45 AS itu ketika mulai menjabat sebagai orang nomor satu di sana.

Saat itu, Obama berjanji akan menutup penjara paska satu tahun dia menjabat sebagai Presiden. Namun, hingga kini janji itu masih belum dipenuhi.

Dia mengucapkan kembali janji itu, karena pada Desember 2013 kemarin, Kongres sepakat menghilangkan beberapa batasan bagi Pemerintahan Obama dalam UU pengeluaran pertahanan. Dengan begitu, dia bisa segera mengirimkan para napi di Guantanamo ke negara asal masing-masing.

Namun, Obama masih berhadapan dengan penolakan dari sebagian besar pemangku kebijakan di Washington yang tidak menginginkan para napi tersebut dibawa ke tanah AS. Belum lagi, adanya kemungkinan para napi dari Yaman akan kembali bergabung dengan sel kelompok teroris Al-Qaeda yang masih bercokol di sana.

Hingga kini, Pemerintah Yaman juga belum bersedia membangun pusat penahanan apabila napi asal negaranya dipulangkan kembali. Padahal Pemerintah Yaman sudah sejak lama menjanjikan hal itu.

Fasilitas penjara Guantanamo dibangun tahun 2002 silam, ketika AS masih dipimpin mantan Presiden George W. Bush. Penjara itu kini dianggap sebagai simbol pemerintahan berlebihan, lantaran untuk memperoleh keterangan dari para napi, penyidik kerap menggunakan cara penyiksaan.

Selain melontarkan janji untuk menutup fasilitas Guantanamo, Obama kemungkinan juga akan memperkecil jangkauan pesawat nirawak (drone) mereka dalam kampanye melawan anggota kelompok teror Al-Qaeda dan sekutunya.

"Bahkan ketika kami mengejar jejaring para teroris itu secara agresif yaitu dengan cara membidik target dan membangun kapasitas dengan mitra asing kami. Amerika harus menghentikan perang fisik selamanya," ujar Obama.

Obama menggunakan kesempatan berpidato pada hari ini untuk memastikan kepada publik AS yang telah akan peperangan, bahwa tentara militer mereka tetap ditarik dari Afganistan sesuai rencana. Para tentara militer ini telah berada di sana selama satu dekade.

"Kami akan menyelesaikan misi kami di sana pada akhir tahun dan perang terlama yang dilalui warga Amerika akan segera berakhir," kata dia. [viva.co.id/ +ResistNews Blog ]