+ResistNews Blog - BANYAKNYA aktivis kemanusiaan, tokoh umat atau ormas yang tidak jelas dalam menyikapi perang di Suriah, ditanggapi negatif oleh pembimbing majelis dzikir Az-Zikra, ustadz Muhammad Arifin Ilham. Baginya, perang di Suriah sudah jelas antara haq dan bathil.
“Melihat kasus Suriah itu tidak boleh abu-abu, tapi harus hitam putih,” ujar Arifin kepada sejumlah wartawan dari Jurnalis Islam Bersatu (JITU) serta aktivis kemanusiaan Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) dan Hilal Ahmar Ssociety Indonesia (HASI) di Bukit Az-Zikra Sentul Selasa pagi tadi (14/1/2014).
Dalam penjelasannya, ustadz muda ini sedikit kecewa dengan adanya tokoh umat dan ormas Islam tertentu yang tidak bisa bersikap jelas dalam menanggapi kebiadaban rezim Syiah Nushairiyah pimpinan presiden Bashar Al-Assad di Suriah.
“Beberapa waktu yang lalu ada seorang syaikh datang ke Arifin, syaikh itu mengomentari macam-macam tentang perjuangan kaum Muslimin di Suriah, Arifin langsung bilang ke syaikh tersebut..antum Syi’i yah (syiah,red), syaikh tersebut langsung terdiam,” ungkapnya
Menurut Arifin, sangat tidak fair orang yang langsung memberi penilaian negatif tentang perjuangan kaum Muslimin di Suriah. Padahal faktanya memang terjadi pembantaian terhadap kaum Muslimin oleh rezim Syiah Nushairiyah yang sedang berkuasa di sana.
“Perang di Suriah itu hanya ada dua kelompok yaitu Hizbullah dan Hizbusysyaithan, bukan Hizbullah yang Syiah itu yah,” tegas ustadz yang sering bercanda jika pria sejati itu istrinya harus lebih dari satu tersebut.
Dalam pengakuannya, Arifin Ilham menyatakan bahwa sejak perang Suriah terjadi, dirinya sebelum tidur selalu menonton siaran yang membahas perkembangan perang di Suriah. Dan ia selalu mendoakan kaum Muslimin di Suriah serta menyalurkan bantuan ke sana.
“Arifin secara rutin menyampaikan bantuan untuk kaum Muslimin di Suriah lewat KISPA (Komite Solidaritas Palestina) pimpinan abangda Ferry Nur,” tutur beliau.
Muhammad Arifin Ilham atau lebih dikenal sebagai ustadz Arifin Ilham, memulai dakwah dengan cara berdzikir pada tahun 1996 yang lalu. Dari hanya sekedar sekumpulan orang yang ikut berdzikir bersama beliau, sekarang setiap acara-acara dzikir yang ia adakan bisa menyedot belasan bahkan puluhan ribu jamaah.[islampos/ +ResistNews Blog ]
“Melihat kasus Suriah itu tidak boleh abu-abu, tapi harus hitam putih,” ujar Arifin kepada sejumlah wartawan dari Jurnalis Islam Bersatu (JITU) serta aktivis kemanusiaan Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) dan Hilal Ahmar Ssociety Indonesia (HASI) di Bukit Az-Zikra Sentul Selasa pagi tadi (14/1/2014).
Dalam penjelasannya, ustadz muda ini sedikit kecewa dengan adanya tokoh umat dan ormas Islam tertentu yang tidak bisa bersikap jelas dalam menanggapi kebiadaban rezim Syiah Nushairiyah pimpinan presiden Bashar Al-Assad di Suriah.
“Beberapa waktu yang lalu ada seorang syaikh datang ke Arifin, syaikh itu mengomentari macam-macam tentang perjuangan kaum Muslimin di Suriah, Arifin langsung bilang ke syaikh tersebut..antum Syi’i yah (syiah,red), syaikh tersebut langsung terdiam,” ungkapnya
Menurut Arifin, sangat tidak fair orang yang langsung memberi penilaian negatif tentang perjuangan kaum Muslimin di Suriah. Padahal faktanya memang terjadi pembantaian terhadap kaum Muslimin oleh rezim Syiah Nushairiyah yang sedang berkuasa di sana.
“Perang di Suriah itu hanya ada dua kelompok yaitu Hizbullah dan Hizbusysyaithan, bukan Hizbullah yang Syiah itu yah,” tegas ustadz yang sering bercanda jika pria sejati itu istrinya harus lebih dari satu tersebut.
Dalam pengakuannya, Arifin Ilham menyatakan bahwa sejak perang Suriah terjadi, dirinya sebelum tidur selalu menonton siaran yang membahas perkembangan perang di Suriah. Dan ia selalu mendoakan kaum Muslimin di Suriah serta menyalurkan bantuan ke sana.
“Arifin secara rutin menyampaikan bantuan untuk kaum Muslimin di Suriah lewat KISPA (Komite Solidaritas Palestina) pimpinan abangda Ferry Nur,” tutur beliau.
Muhammad Arifin Ilham atau lebih dikenal sebagai ustadz Arifin Ilham, memulai dakwah dengan cara berdzikir pada tahun 1996 yang lalu. Dari hanya sekedar sekumpulan orang yang ikut berdzikir bersama beliau, sekarang setiap acara-acara dzikir yang ia adakan bisa menyedot belasan bahkan puluhan ribu jamaah.[islampos/ +ResistNews Blog ]