+ResistNews Blog - Meskipun mampu memberikan hasil bagus dalam pembelajaran, sekolah Islam Malek Fahd, sebuah sekolah Islam yang terbesar di Australia, menghadapi ancaman penutupan setelah Dewan Inspektur Pendidikan negara bagian New South Wales mengatakan bahwa sekolah itu harus memperbaharui perijinannya dan standar sekolah pada tahun 2014.
"Kami telah membuat perbaikan yang diperlukan yang diinginkan oleh Dewan Pendidikan atas nama Menteri," kata Dr Ray Barrett, kepala sekolah, kepada ABC onlinehari Jumat tanggal 1 November, demikian sebagaimana dilansir onislam.net.
"Sekolah telah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut."
Ancaman penutupan setelah terjadi setelah Menteri Pendidikan NSW Adrian Piccoli menulis peringatan kepada sekolah pada hari Rabu menyatakan keprihatinnya akan perijinan sekolah.
Dia juga mengatakan bahwa dewan telah merekomendasikan kepadanya bahwa sekolah TK hingga SD tidak perlu diperbaharui pada tahun 2014.
Di antara perhatian Menteri adalah pertanyaan mengenai siswa, kurikulum SMP dan SMA, kualitas pendidikan, lingkungan dan bangunan yang aman.
Dr Barrett mengatakan masalah sekolah terutama terkait dengan catatan administrasi.
Sebagai contoh, perangkat lunak sekolah tidak menggunakan kode yang benar dan staf tidak memperbarui nomor hunian di Kampus Greenacre dengan dewan lokal.
"Kami bukan sekolah berkinerja buruk dari sisi apapun. Daftar siswa terus tumbuh, " Dr Barrett, kepala sekolah yang beragama Kristen yang dijadikan kepala sekolah karena dianggap berpengalaman menangani sekolah yang bermasalah menjadi sekolah yang baik.
Dewan Pendidikan New South Wales akan bertemu pada tanggal 10 Desember untuk membahas masa depan sekolah.
Sekolah yang terletak di wilayah Sydney bagian barat daya ini memiliki gedung sekolah di Greenacre, Hoxton Park dan Beaumont Hills, memiliki lebih dari 2.500 siswa yang mungkin harus mencari sekolah baru jika sekolah dianggap tidak sesuai standar yang ditetapkan Dewan Pendidikan.
Masalah sekolah dimulai tahun lalu ketika Pemerintah Negara Bagian membekukan dana sekolah dan meminta untuk membayar 9 juta dolar dana hibah pemerintah atas tuduhan sekolah menyalurkan dana itu ke Federasi Dewan Islam Australia.
Mengkonfirmasi kinerja sekolah tinggi, orang tua merasa puas dengan respon sekolah.
"Meski apapun itu statusnya, secara finansial atau masalah lain, sekolah itu benar-benar baik," kata Hannah Masri, sekretaris Wali Murid Malek Fahd kepada ABC.
"Saya membawa anak-anak saya ke sekolah ini karena latar belakang akademik dan pendidikan moral. Staf di sini semua fantastis. "
Namun, Masri menegaskan bahwa mereka merasa sekolah mungkin telah menjadi sasaran empuk.
"Ada sekolah lain yang dana mereka membeku juga dan tidak ada fokus pada sekolahnya. Menjadi sekolah Islam terbesar di Australia tidak berarti itu berbeda dengan sekolah lainnya.
"Saya yakin bahwa masalah akan diselesaikan." [muslimdaily/ +ResistNews Blog ]
"Kami telah membuat perbaikan yang diperlukan yang diinginkan oleh Dewan Pendidikan atas nama Menteri," kata Dr Ray Barrett, kepala sekolah, kepada ABC onlinehari Jumat tanggal 1 November, demikian sebagaimana dilansir onislam.net.
"Sekolah telah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut."
Ancaman penutupan setelah terjadi setelah Menteri Pendidikan NSW Adrian Piccoli menulis peringatan kepada sekolah pada hari Rabu menyatakan keprihatinnya akan perijinan sekolah.
Dia juga mengatakan bahwa dewan telah merekomendasikan kepadanya bahwa sekolah TK hingga SD tidak perlu diperbaharui pada tahun 2014.
Di antara perhatian Menteri adalah pertanyaan mengenai siswa, kurikulum SMP dan SMA, kualitas pendidikan, lingkungan dan bangunan yang aman.
Sebagai contoh, perangkat lunak sekolah tidak menggunakan kode yang benar dan staf tidak memperbarui nomor hunian di Kampus Greenacre dengan dewan lokal.
"Kami bukan sekolah berkinerja buruk dari sisi apapun. Daftar siswa terus tumbuh, " Dr Barrett, kepala sekolah yang beragama Kristen yang dijadikan kepala sekolah karena dianggap berpengalaman menangani sekolah yang bermasalah menjadi sekolah yang baik.
Dewan Pendidikan New South Wales akan bertemu pada tanggal 10 Desember untuk membahas masa depan sekolah.
Sekolah yang terletak di wilayah Sydney bagian barat daya ini memiliki gedung sekolah di Greenacre, Hoxton Park dan Beaumont Hills, memiliki lebih dari 2.500 siswa yang mungkin harus mencari sekolah baru jika sekolah dianggap tidak sesuai standar yang ditetapkan Dewan Pendidikan.
Masalah sekolah dimulai tahun lalu ketika Pemerintah Negara Bagian membekukan dana sekolah dan meminta untuk membayar 9 juta dolar dana hibah pemerintah atas tuduhan sekolah menyalurkan dana itu ke Federasi Dewan Islam Australia.
Mengkonfirmasi kinerja sekolah tinggi, orang tua merasa puas dengan respon sekolah.
"Meski apapun itu statusnya, secara finansial atau masalah lain, sekolah itu benar-benar baik," kata Hannah Masri, sekretaris Wali Murid Malek Fahd kepada ABC.
"Saya membawa anak-anak saya ke sekolah ini karena latar belakang akademik dan pendidikan moral. Staf di sini semua fantastis. "
Namun, Masri menegaskan bahwa mereka merasa sekolah mungkin telah menjadi sasaran empuk.
"Ada sekolah lain yang dana mereka membeku juga dan tidak ada fokus pada sekolahnya. Menjadi sekolah Islam terbesar di Australia tidak berarti itu berbeda dengan sekolah lainnya.
"Saya yakin bahwa masalah akan diselesaikan." [muslimdaily/ +ResistNews Blog ]